Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membasmi Hama Siput di Pekarangan Rumah

Kompas.com - 26/09/2021, 11:45 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Siput adalah hama yang menjengkelkan dan harus dibasmi. Siput biasa bersembunyi di bawah daun, di batang, atau di tanah yang lembab dan akan memakan semua bagian tanaman yang basah dan mengandung air.

Kebanyakan siput akan merusak tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan, memakan daun juga daging buah yang sudah ranum.

Siput akan terus berkembang biak di pekarangan rumah Anda dan merusak tanaman yang memiliki kelembaban tinggi.

Jika Anda terganggu dengan hama siput, Anda bisa melakukan dua hal. Membasminya dengan larutan dari bahan alami, atau menanam tanaman yang ditakuti oleh siput.

Baca juga: Ciri-ciri Tanaman yang Diserang Hama Ulat

Membasmi siput dengan larutan garam

Larutan garam bisa digunakan untuk membasmi hama siput.Unsplash/Joanna Kosinska Larutan garam bisa digunakan untuk membasmi hama siput.
Dilansir dari The Spruce, para pakar botani atau pecinta tanaman biasa menggunakan larutan air garam untuk membasmi siput.

Berikut adalah langkah yang harus Anda lakukan untuk membasmi siput menggunakan air garam:

  1. Campurkan air bersih dan garam dan masukkan ke botol semprot. Kocok botol hingga garam larut dalam air.
  2. Di waktu malam, cari sarang atau keberadaan siput di pekarangan Anda, dan semprotlah dengan larutan garam yang ada. Kandungan garam akan membuat siput dehidrasi dan kekurangan cairan hingga mati.
  3. Paginya, dengan botol semprot lain, bersihkan sisa air garam yang ada di tanaman dengan semprotan air bersih agar tanaman tak rusak karena air garam.

Baca juga: 4 Pupuk Terbaik untuk Tanaman Anggrek

Tanaman yang tak disukai siput

Untuk mencegah siput mendatangi pekarangan Anda, tanamlah beberapa pohon yang tak disukai oleh siput.

Jika pekarangan Anda dipenuhi tanaman yang tak disukai siput, maka siput tak akan datang mendekat untuk berkembang biak.

Tanaman yang tak disukai siput adalah tanaman yang berdaun tebal, memiliki rambut atau bulu di permukaan daunnya, dan yang daunnya memiliki tekstur kasar.

Tanaman yang menguarkan aroma terlalu kuat juga tak disukai siput. Begitu juga tanaman yang memiliki getah pahit, juga sangat dihindari oleh siput.

Ilustrasi tanaman hias Euphorbia atau mahkota duri.PIXABAY/HARTONO SUBAGIO Ilustrasi tanaman hias Euphorbia atau mahkota duri.
Beberapa tanaman yang tak disukai siput adalah euphorbia, tanaman hias yang memiliki daun tebal dan bercitarasa pahit, yang bisa menjadi racun di tubuh siput.

Kemudian tumbuhan paku-pakuan juga bisa ditanam di pekarangan untuk menghalau siput. Paku-pakuan atau tanaman pakis memiliki dedaunan kasar yang tak memiliki banyak kandungan air, sehingga tak disukai siput.

Selain euphorbia dan paku-pakuan, Anda bisa pula menanam pohon peony, catmint, mawar prapaskah, mint, juga aguilegia.

Baca juga: 5 Penyebab Tanaman Cabai Layu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pidato Prabowo Usai Ditetapkan Menjadi Presiden Terpilih 2024-2029

Pidato Prabowo Usai Ditetapkan Menjadi Presiden Terpilih 2024-2029

Tren
Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Kapan Prabowo-Gibran Dilantik?

Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Kapan Prabowo-Gibran Dilantik?

Tren
Kepada Anies dan Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda

Kepada Anies dan Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda

Tren
Mengenal Hutan Hujan dan Mengapa Keberadaannya Sangat Penting bagi Masyarakat Global

Mengenal Hutan Hujan dan Mengapa Keberadaannya Sangat Penting bagi Masyarakat Global

Tren
Rekrutmen Bersama BUMN 2024, Peserta Hanya Bisa Unduh Safe Exam Browser via Laptop

Rekrutmen Bersama BUMN 2024, Peserta Hanya Bisa Unduh Safe Exam Browser via Laptop

Tren
Jejak Prabowo di Pilpres, Akhirnya Jadi Presiden Usai 3 Kali Kalah

Jejak Prabowo di Pilpres, Akhirnya Jadi Presiden Usai 3 Kali Kalah

Tren
Wacana Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan, Akankah Tarif Pesawat Akan Naik?

Wacana Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan, Akankah Tarif Pesawat Akan Naik?

Tren
Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Tren
Sejarah Olimpiade yang Saat Ini Jadi Kompetisi Olahraga Terbesar di Dunia

Sejarah Olimpiade yang Saat Ini Jadi Kompetisi Olahraga Terbesar di Dunia

Tren
Viral, Video Perempuan Paksa Minta Uang ke Warga, Ini Kata Sosiolog

Viral, Video Perempuan Paksa Minta Uang ke Warga, Ini Kata Sosiolog

Tren
Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Terjerat Kasus Narkoba

Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Terjerat Kasus Narkoba

Tren
Siomai dan Pempek Jadi Jajanan Kaki Lima Terbaik Dunia 2024

Siomai dan Pempek Jadi Jajanan Kaki Lima Terbaik Dunia 2024

Tren
Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Tren
Memahami Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN, Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024?

Memahami Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN, Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com