Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta-fakta Tugu Sepatu: Dibangun Apik, Jadi Korban Vandalisme, Kini Dibongkar

Kompas.com - 21/09/2021, 14:03 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tugu Sepatu yang berada di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Pusat, ramai diperbincangkan oleh publik.

Sebagaimana diketahui, Tugu Sepatu jadi korban atau sasaran aksi vandalisme, bahkan ketika belum lama dibuka secara resmi.

Coretan berbentuk grafiti itu terlihat di Tugu yang berbentuk produk sepatu kolaborasi salah satu produsen sepatu dalam negeri itu, Jumat (17/9/2021) lalu.

Sebagian warganet melihat itu sebagai aksi vandalisme yang amat disayangkan. Sementara itu, sebagian lainnya justru melihat semakin memperbagus tugu sepatu tersebut.

Berikut sejumlah fakta mengenai Tugu Sepatu:

Baca juga: Apa Itu Kabel Bawah Laut, Penyebab Gangguan Indihome-Telkomsel?

1. Digadang jadi Ikon Jakarta

Dikutip dari Kompas.tv, Senin (20/9/2021), Tugu sepatu itu merupakan kolaborasi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta dengan Jakarta Experience Board (JXB) bertajuk Xpresikan Warnamu.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengatakan, pembuatan tugu sepatu bertujuan untuk mempercantik Ibu Kota.

Tugu sepatu ini dibangun di beberapa tempat di Jakarta. Setidaknya terdapat tiga titik dan salah satunya berada di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Pusat.

Baru dibuka, tugu sepatu yang berada di Jalan Jenderal Sudirman menjadi sasaran aksi vandalisme.

Adapun tugu sepatu yang dicorat-coret ini telah terlihat sejak Jumat (17/9/2021).

Baca juga: Ramai soal Mesin ATM Pecahan Rp 20.000, Masih Ada Berapa Jumlahnya?

2. Untuk sambut Festival Kolaborasi Jakarta

Pemasangan Tugu Sepatu menandakan dimulainya rangkaian acara Festival Kolaborasi Jakarta 2021.

Kegiatan tersebut sebagai bentuk dukungan Pemprov DKI dan pelaku ekonomi kreatif terhadap Tahun Internasional Ekonomi Kreatif 2021 yang dicanangkan oleh UNCTAD.

"Kita menyambutnya dengan turut menggelar instalasi dari para pelaku ekonomi kreatif," kata Plt Kadisparekraf Gumilar Ekalaya, dalam keterangan tertulis, dikutip dari Kompas.tv, Kamis (16/9) malam.

"Tujuannya, untuk membangkitkan dan memberikan dukungan kepada pelaku ekonomi kreatif di Jakarta untuk tetap berkreasi di tengah tantangan pandemi,” ujar dia.

Baca juga: Indihome Alami Ganggguan, Apakah Konsumen Bisa Dapat Kompensasi?

3. Dibangun tanpa APBD DKI

Dikutip dari Kompas.comSelasa (21/9/2021), Plt Kadisparekraf Gumilar Ekalaya mengatakan, pembangunan Tugu Sepatu merupakan inisiasi dari pelaku ekonomi kreatif yang bersifat non-bujeter APBD.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com