Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Resmi BMKG soal Potensi Tsunami 28 Meter di Pacitan

Kompas.com - 18/09/2021, 05:55 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi penjelasan resmi soal potensi tsunami 28 meter di Pacitan, Jatim dalam waktu 29 menit.

Peringatan tersebut diberikan karena Pacitan merupakan daerah rawan gempa dan tsunami.

"Sebagai daerah yang berhadapan dengan zona sumber gempa megathrust, wilayah Pacitan merupakan daerah rawan gempa dan tsunami," kata Kepala Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono kepada Kompas.com, Selasa (14/9/2021).

Meskipun tsunami belum terjadi, tetapi mengukur potensi tsunami sangat penting untuk merumuskan langkah mitigasi yang tepat.

Sebelumnya diberitakan, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati telah mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah setempat agar menyiapkan skenario terburuk jika terjadi gempa dan tsunami di daerah itu.

Skenario terburuk perlu disiapkan untuk menghindari dan mengurangi risiko gempa dan tsunami yang berpotensi terjadi.

Seperti apa potensi tsunami 28 meter di Pacitan tersebut berdasarkan monitoring BMKG selama ini?

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Ramai Isu Tsunami 28 Meter di Pacitan, Jawa Timur

1. Tsunami setinggi 28 meter dalam waktu 29 menit

Berdasarkan hasil monitoring BMKG terhadap aktivitas kegempaan sejak 2008, wilayah selatan Pacitan beberapa kali terbentuk klaster seismisitas aktif.

Meskipun, klaster pusat gempa yang terbentuk, tidak diakhiri dengan terjadinya gempa besar.

"Berdasarkan hasil penelitian, wilayah Pantai Pacitan memiliki potensi tsunami setinggi 28 meter dengan estimasi waktu tiba sekitar 29 menit," kata Dwikorita, seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (12/9/2021).

Tinggi genangan di darat bisa berkisar antara 15-16 meter, dengan potensi jarak genangan mencapai 4-6 kilometer dari bibir pantai.

2. Terjadi di selatan Jawa

Sementara itu Kepala Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, wilayah selatan Pacitan merupakan bagian dari zona aktif gempa di Jawa Timur yang mengalami peningkatan aktivitas kegempaan.

"Di wilayah ini pada beberapa tahun terakhir sering terjadi aktivitas gempa signifikan yang guncangannya dirasakan masyarakat," jelas Daryono.

Potensi gempa dan tsunami di pesisir selatan Jawa ini juga akibat pergerakan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.

Baca juga: Ramai Potensi Tsunami 28 Meter di Pacitan Jawa Timur, Ini Analisis BMKG

3. Rawan gempa 8,7 magnitudo

Menurut hasil kajian, potensi magnitudo maksimum gempa megathrust selatan Jawa Timur hasil kajian adalah 8,7.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com