KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi penjelasan resmi soal potensi tsunami 28 meter di Pacitan, Jatim dalam waktu 29 menit.
Peringatan tersebut diberikan karena Pacitan merupakan daerah rawan gempa dan tsunami.
"Sebagai daerah yang berhadapan dengan zona sumber gempa megathrust, wilayah Pacitan merupakan daerah rawan gempa dan tsunami," kata Kepala Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono kepada Kompas.com, Selasa (14/9/2021).
Meskipun tsunami belum terjadi, tetapi mengukur potensi tsunami sangat penting untuk merumuskan langkah mitigasi yang tepat.
Sebelumnya diberitakan, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati telah mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah setempat agar menyiapkan skenario terburuk jika terjadi gempa dan tsunami di daerah itu.
Skenario terburuk perlu disiapkan untuk menghindari dan mengurangi risiko gempa dan tsunami yang berpotensi terjadi.
Seperti apa potensi tsunami 28 meter di Pacitan tersebut berdasarkan monitoring BMKG selama ini?
Baca juga: Penjelasan BMKG soal Ramai Isu Tsunami 28 Meter di Pacitan, Jawa Timur
Berdasarkan hasil monitoring BMKG terhadap aktivitas kegempaan sejak 2008, wilayah selatan Pacitan beberapa kali terbentuk klaster seismisitas aktif.
Meskipun, klaster pusat gempa yang terbentuk, tidak diakhiri dengan terjadinya gempa besar.
"Berdasarkan hasil penelitian, wilayah Pantai Pacitan memiliki potensi tsunami setinggi 28 meter dengan estimasi waktu tiba sekitar 29 menit," kata Dwikorita, seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (12/9/2021).
Tinggi genangan di darat bisa berkisar antara 15-16 meter, dengan potensi jarak genangan mencapai 4-6 kilometer dari bibir pantai.
Sementara itu Kepala Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, wilayah selatan Pacitan merupakan bagian dari zona aktif gempa di Jawa Timur yang mengalami peningkatan aktivitas kegempaan.
"Di wilayah ini pada beberapa tahun terakhir sering terjadi aktivitas gempa signifikan yang guncangannya dirasakan masyarakat," jelas Daryono.
Potensi gempa dan tsunami di pesisir selatan Jawa ini juga akibat pergerakan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.
Baca juga: Ramai Potensi Tsunami 28 Meter di Pacitan Jawa Timur, Ini Analisis BMKG
Menurut hasil kajian, potensi magnitudo maksimum gempa megathrust selatan Jawa Timur hasil kajian adalah 8,7.