Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Lempengan pada Tabung Elpiji untuk Mengurangi Berat Gas

Kompas.com - 16/09/2021, 17:04 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah informasi yang menyebutkan bahwa lempengan pada tabung elpiji akan mengurangi berat gas, beredar di media sosial.

Disebutkan pula bahwa lempengan itu dimanfaatkan untuk produsen nakal yang ingin mendapat keuntungan besar dari masyarakat.

Dari konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Informasi mengenai lempengan elpiji tersebut dibagikan oleh akun ini pada Rabu (15/9/2021) dengan menyematkan sebuah link.

Berikut isi lengkap dalam tautan yang dibagikan:

Sekarang ini tabung gas sudah menjadi kebutuhan pokok bagi kehidupan sehari-hari karena sudah hampir seluruh wilayah di Indonesia menggunakan tabung gas untuk memasak. Terlebih lagi pemerintah saat ini tengah gencar-gencarnya mengkampanyekan untuk mengkonvenssikan minyak tanah ke tabung gas.

Hal itu rupanya membuat sejumlah produsen nakal mencoba memanfaatkan peluang tersebut guna mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari masyarakat. Dengan cara mengurangi isinya dan menaipulasi agar isi terlihat penuh.

Hal itu bisa dilihat dari postingan salah seorang pemilik akun sosial media Facebook bernama Weleri Neni Ra, dalam akunnya itu ia menjelaskan bagaimana seseorang yang tidak bertanggung jawab mencoba mencari keuntungan dari tabung gas 3 kg dengan cara mengurangi jumlah isi tabung gas lalu memanipulasi beratnya dengan cara menempelkan besi Balancer.

Berikut postingan status yang dibagikaan oleh pemilik akun Weleri Neni Ra itu. “Sekedar informasi aja Lurr, klo beli gas 3 kg jgn di ambil tbung seperti yg sy tunjuk ini .krn besi yg di tempel itu tujuan nya untuk mengurangi berat gas.kadang ada jg yg sampai 3 tempelan besi.1 tempelan itu berat nya-+ 3/5 ons. (Posted by : Najwa Azzura pada 25 Maret 2015),” tulisnya dalam akunnya itu.

Tidak hanya itu saja dalam akunnya itu ia juga mencoba membagikan informasi mengenai bagaimana besi Balancer tersebut mampu memanipulasi isi dari tabung tabung gas LPG 3 kg. Ia juga mencoba menjelasakan jika tabung dengan ciri-ciri sudah di tempeli besi berarti tabung tersebut sudah masuk bengkel tabung.

“Sekedar Koreksi, besi yang ditempel itu namanya besi BALANCER, dan tabung yang ada balancer pasti udah pernah masuk ke retester/bengkel tabung, kenapa tabung dipasangi balancer, karena tabung kosong yang tanpa balancer itu bobotnya kurang, sehingga harus disesuaikan lagi, tabung kosong LPG 3kg itu beratnya 4,95kg-5,09kg… dipasangi balancer ketika tbaung itu dibawah 4.95kg…soal isi insya allah masih jaminan di angka 2,95kg-3,09kg,”

Tulisnya mencoba menjelaskan tujuan dari penempelan besi tersebut.

Selain itu ia juga mencoba menjelaskan berat dari besi Belancer yang ditempelkan pada tabung gas LPG 3 kg itu. Ia juga berpesan hendaknya pengguna tabung gas LPG 3 kg lebih berhati-hati lagi ketika membeli tabung gas. Bahkan ia menyarankan jika perlu hendaknya menimbang tabung tersebut sebelum membelinya.

“Koreksi lagi dari kata2 dipoto tersebut, bahwa setiap besi balancer itu BUKAN 3-5 ons, setiap besi balancer yang terpasang untuk menyesuaikan berat tabung dibatasi MAKSIMAL 150 gram. Setiap 1 plat beratnya 100gr.

Teliti dulu sebelum membeli, kalau perlu ibu lakukan penimbangan sebelum membeli. Mohon maaf sedikit ralat, berat tabung kosong itu 4.95kg – 5.05kg. Untuk gas cepat habis atau tidak itu relatif ibu, bila penggunaan secara normal untuk memasak, rebus air dan lain sebagainya biasanya memang sekitar seminggu akan habis(dirumah saya seperti itu). Untuk berat isi tabung itu selalu diawasi dan dilakukan pengecekan. Toleransi berat isi tabung 2.95kg – 3.05kg. Terimakasih.(Comentar by : Muhammad Guruh pd 26 dan 27 Maret 2015),” imbunya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Tren
Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com