Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Eijkman soal Varian Corona Mu yang Disebutkan Lebih Ganas dari Delta

Kompas.com - 11/09/2021, 11:04 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum lama ini menetapkan strain virus corona baru bernama Mu, sebagai varian of interest (VoI).

Mengutip Guardian, Rabu (1/9/2021), varian Mu atau B.1.621 pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada Januari 2021, dan dilaporkan di beberapa bagian Amerika Selatan.

Di luar Amerika Selatan, kasusnya juga dilaporkan di Inggris, Eropa, AS, dan Hong Kong.

Baca juga: Saat WHO Pantau Varian Virus Corona Baru Bernama Mu...

Dalam buletin mingguan WHO perihal pandemi menyebutkan, varian tersebut memiliki kemampuan yang menunjukkan dirinya bisa lebih tahan terhadap vaksin, seperti halnya varian Beta.

Kendati demikian, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memeriksa varian Mu.

Sementara itu, mengutip pemberitaan France24, Rabu (1/9/2021), ada kekhawatiran yang meluas atas munculnya mutasi virus baru tersebut.

Hal ini disebabkan karena tingkat infeksi kembali meningkat secara global, terlebih dengan adanya varian Delta yang mudah menular.

Baca juga: Mengenal Varian Delta Plus yang Mulai Terdeteksi di Indonesia

Lantas, benarkah varian Mu lebih berbahaya daripada varian Delta?

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio menjelaskan, varian baru SARS-CoV-2 Mu atau B.1.621 tak lebih ganas daripada varian Delta.

Terlebih menurut WHO, varian Mu masuk dalam kategori varian of interest (VoI), sedangkan varian Delta masuk kategori varian of concern (VoC).

"Dari pengelompokannya saja kita sudah bisa melihat bahwa varian Delta itu masuk kelompoknya VoC, sedangkan Mu masuknya VoL. Jadi dari situ saja sudah kelihatan bahwa varian Delta membutuhkan perhatian yang lebih besar dari varian Mu," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (9/9/2021) malam.

Baca juga: 7 Bantuan yang Digelontorkan Selama Pandemi Covid-19

Suatu varian, dikategorikan sebagai VoC apabila telah menimbulkan permasaahan di public health atau kesehatan masyarakat.

Sementara varian corona dikategorikan VoL apabila memiliki salah satu dari empat sifat tetapi belum menjadi masalah kesehatan masyarakat.

Keempat sifat itu adalah seperti lebih cepat menular, sulit didiagnosis.

"Serta gejalanya berbeda dan tidak sensitif lagi terhadap antibodi," katanya lagi.

Baca juga: Daftar Bantuan dari Pemerintah Selama PPKM dan Cara Mengeceknya

Varian Delta masih mendominasi

Saat disinggung terkait keberadaan varian Mu di Indonesia, Prof Amin memastikan bahwa varian Mu belum terkonfirmasi ada di Indonesia.

Sejauh ini, varian yang mendominasi adalah Delta.

"Kalau Delta memang sudah mendominasi di Indonesia, sekitar 90 persen dari virus yang diisolasi dalam dua bulan ke belakang," kata Amin.

Baca juga: Dilarang Bawa Gawai, Bagaimana Tunjukkan Sertifikat Vaksin Saat SKD CPNS 2021?

Lebih lanjut, dalam upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19, pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak perlu mempermasalahkan varian-varian yang ada.

Yang terpenting menurutnya yakni protokol kesehatan.

"Jadi apa yang harus dilakukan adalah kewaspadaan universal, prokesnya sama, tetap 6M, kemudian 3T-nya juga sama, dan vaksinnya juga masih sama," imbuh dia.

Baca juga: Penjelasan BKN soal Peserta SKD CPNS 2021 yang Positif Covid-19 atau Belum Terdaftar di PeduliLindungi

Belum ditemukan di Indonesia

Sebelumnya, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut terhadap virus corona varian Mu atau B.1.621.

Menurutnya, belum dapat dipastikan apakah varian tersebut lebih ganas dibandingkan varian Delta atau tidak resisten terhadap kekebalan tubuh atau tidak.

"Indikasi karakteristik Mu seperti lebih ganas dibanding Delta atau dapat menghindari kekebalan tubuh masih merupakan perkiraan dan masih terus diteliti lebih dalam," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (7/9/2021).

Baca juga: Viral, Video Barcode Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Tidak Dapat Dipindai dengan Aplikasi PeduliLindungi

Senada dengan Prof Amin, Wiku menegaskan, berdasarkan hasil whole genome sequencing (WGS) atau pemeriksaan penyebaran mutasi virus, hingga saat ini belum ditemukan adanya varian Mu di Tana Air.

"Data whole genome sequencing per 6 September 2021 menyebutkan bahwa varian ini tidak ditemukan di Indonesia," ucap Wiku.

Kendati demikian, pemerintah berupaya mencegah masuknya varian Mu salah satunya dengan memperketat persyaratan perjalanan internasional.

Baca juga: PeduliLindungi Akan Dipakai di Tempat Ibadah, Ini Cara Pakainya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com