Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Masinis Dilempar Batu hingga Terluka saat Berdinas, Begini Ceritanya

Kompas.com - 28/08/2021, 16:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video mengisahkan seorang masinis yang terluka di kepala akibat dilempar batu saat bertugas, viral di media sosial.

Video itu diunggah sendiri oleh sang masinis, Joni Iskandar di akun Instagramnya, @jhonnyiskandar_27 pada Jumat (27/8/2021).

Dalam video yang dilihat Kompas.com, kepala Joni bercucuran darah diduga akibat terkena batu yang dilempar orang tak dikenal.

"Tolong jangan nganggu kami, kami hanya lewat untuk mengantarkan penumpang dan barang. Kami bukan orang jahat tapi kami untuk kalian," tulis Joni dalam unggahannya.

Hingga Sabtu (28/8/2021), unggahan video tersebut telah disukai 696 kali dan mayoritas warganet menuliskan komentar berisi harapan agar Joni segera pulih.

Baca juga: Viral, Video Railfans Berdiri di Tengah Rel demi Rekam Momen Kereta Melintas, Begini Kata PT KAI

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Jhonny Iskandar??, S.H (@jhonnyiskandar_27)

Lantas, bagaimana kejadiannya?

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Gratis dari KAI di 18 Stasiun, Ini Lokasi dan Syaratnya

Kronologi dan pengakuan masinis

Saat dikonfirmasi, Joni membenarkan bahwa dirinya yang menjadi korban pelemparan batu tersebut.

Ia pun menjelaskan bagaimana awal mula kejadian itu terjadi.

"Posisi lagi menjalankan kereta, tidak lama ada pelemparan dan mengenai kepala," ujar Joni, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (28/8/2021).

Terpisah, Menager Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti mengatakan, aksi pelemparan batu itu terjadi di KM 425+8 petak jalan Lahat-Sukacinta, Kamis (26/8/2021).

Ia melanjutkan, Joni Iskandar saat itu tengah berdinas sebagai masinis di lokomotif CC 201 8341 kereta api nomor 3770.

Saat melintas di petak jalan tersebut, kereta api 3770 dilempari batu oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Joni lah yang menjadi korban dari pelemparan itu.

Menurut Aida, Joni menderita luka cukup serius pada bagian dahi dan pelipis sebelah kanan akibat terhantam batu dan tertancap pecahan kaca.

Baca juga: Video Viral Toilet di Kereta Tanpa Tadah, Air dan Kotoran Langsung Turun ke Rel, Apakah di Indonesia?

Tindakan yang berbahaya

"KA 3770 merupakan KA kosongan yang mengangkut BBM, sempat BLB (Berhenti Luar Biasa) di KM 425 +8 petak jalan Lahat-Sukacinta untuk menurunkan Joni agar mendapat perawatan di rumah sakit terdekat," ujar Aida kepada Kompas.com, Sabtu (28/8/2021).

Aida mengatakan, pihaknya menyayangkan kejadian ini. Dia menyebut pelemparan batu ke kereta api sangat berbahaya dan dapat berakibat fatal.

"Bayangkan kalau yang terkena lemparan batu tersebut merupakan salah satu keluarga kita atau akibat lemparan batu menyebabkan luka parah di area sekitar mata yang berujung kebutaan, tentunya sangat fatal," ujarnya.

Lebih lanjut Aida menambahkan, saat ini tim pengamanan KAI sedang berusaha mencari pelaku pelemparan ini, dan bila tertangkap akan diserahkan ke pihak berwajib.

Ia juga menghimbau agar masyarakat yang berada di sekitar rel kereta untuk ikut menjaga keselamatan perjalanan kereta api.

"Sosialisasi bahaya pelemparan juga kerap kami lakukan terutama pada remaja dan anak-anak di sekitar jalur rel, karena tindakan tersebut sangat membahayakan perjalanan kereta api," tandasnya.

Baca juga: Syarat Naik Kereta Api Terbaru, Berlaku Mulai 13 Agustus 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com