Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lembah Panjshir, Satu-satunya Wilayah Afghanistan yang Sulit Ditaklukan Taliban, Soviet hingga Inggris

Kompas.com - 22/08/2021, 20:38 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Lembah Panjshir di Afghanistan merupakan satu-satunya wilayah di Afghanistan yang tidak bisa ditaklukkan Taliban.

Lembah menjadi tempat berkumpulnya pejuang Mujahidin yang merupakan kelompok anti-Taliban.

Lembah ini berada di Afghanistan timur dan dekat dengan perbatasan Afghanistan Pakistan.

Poisinya berada di antara pegunungan dengan sungai membentang dan airnya jernih.

Lembah Pajshir yang disebut juga Lima Singa dalam bahasa Afghanistan juga sulit ditaklukan pada masa invasi Uni Soviet. Bahkan, militer Inggris sekalipun tidak bisa menduduki lembah ini ketika mereka berusaha menjajah Afghanistan pada abad ke-19.

Lalu pada tahun 1980-an ketika Uni Soviet (kini Rusia) menginvasi Afghanistan, lembah ini pun sulit tersentuh. Pasukan Uni Soviet mendapat perlawanan dari pejuang Mujahidin yang dipimpin Ahmad Shah Massoud.

Ahmad Shah Massoud juga memimpin perlawanan terhadap Taliban pada tahun 1996-2001 dari Lembah Panjshir. Lagi-lagi Taliban sulit menaklukannya.

Pemimpin Mujahidin yang legendaris ini mampu menyatukan sejumlah faksi yang berbeda di Afghanistan, hingga terbentuklah sebuah alinasi yang disebut Aliansi Utara. Aliansi ini menyumbangkan lebih dari 30 persen penduduk Afghanistan.

Namun Ahmad Shah Massoud dibunuh dua hari sebelum serangan 11 September 2001. Pelakunya diduga dari kelompok Al Qaeda.

Baca juga: Mengenal Lembah Panjshir, Satu-satunya Wilayah yang Belum Ditaklukkan Taliban

Kini kepemimpinan kelompok itu dilanjutkan oleh anak Ahmad Shah Massoud bernama Ahmad Massoud. Ia menyatakan siap mengikuti jejak langkah ayahnya untuk melawan Taliban.

Jadi basis perlawanan terhadap Taliban

Lembah Panjshir kini menjadi basis warga Afghanistan untuk melawan Taliban. Ahmad Massoud menyatakan siap berperang dengan Taliban. Ia pun meminta Amerika Serikat untuk membantu memasok senjata ke Lembah Panjshir.

Permintaan itu disampaikannya melalui tulisan op-ed yang dikirimkan kepada The Washington Post.

"Saya menulis dari Lembah Panjshir hari ini, siap mengikuti jejak ayah saya, dengan para mujahidin yang siap sekali lagi menghadapi Taliban," tulisnya.

Kelompok Ahmad Massoud juga mendapat dukungan dari Wakil Presiden Aghanistan, Amrullah Saleh.

Melansir Skynews.com, Amrullah menulis dalam akun Twitter-nya yang menyatakan bergabung dengan kelompok Ahmad Massoud demi menjaga semangat dan warisan Ahmad Shah Massoud.

"Dalam situasi apa pun saya tidak akan pernah tunduk kepada teroris Taliban. Saya tidak akan pernah mengkhianati jiwa dan warisan pahlawanku, Ahmad Shah Masoud, seorang komandan, Sang Legenda dan juga pemimpin. Saya tidak akan mengecewakan jutaan orang yang mendengarkan saya. Saya tidak akan pernah di bawah satu atap dengan Taliban. TIDAK PERNAH," tulis Amrullah.

Baca juga: Taktik Perang Mao Zedong Disebut Jadi Inspirasi Taliban Menguasai Afghanistan

Belakangan, muncul video Saleh dan Ahmad Massoud serta rombongan bersenjata lengkap menaiki helikopter yang diduga menuju Panjshir. (Sebagian Sumber dari Kompas Global/ Penulis: Danur Lambang Pristiandaru)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com