Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Peduli Masyarakat Adat dan Rakyat Miskin

Kompas.com - 16/08/2021, 07:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MENJELANG dirgahayu 76 tahun Indonesia Merdeka dengan penuh kerendahan hati saya memberanikan diri mengajak sesama warga Indonesia yang berkenan diajak untuk peduli nasib sesama warga Indonesia yang dikhawatirkan terdampak buruk di masa pasca-pagebluk Corona.

Yang perlu dipedulikan adalah nasib para anak yatim piatu, masyarakat adat dan rakyat miskin.

Sementara yang paling utama wajib peduli adalah penguasa yang sedang berkuasa maka bertanggung jawab atas nasib seluruh rakyat Indonesia.

Masyarakat adat dan rakyat miskin

Nasib para anak yatin piatu tidak terlalu perlu dirisaukan mengingat sifat bangsa Indonesia yang filantropis dan penyayang anak-anak.

Mayoritas warga Indonesia adalah umat Islam sebagai agama yang mengutamakan kepedulian terhadap nasib para anak yatim-piatu.

Yang lebih perlu dirisaukan adalah nasib masyarakat adat yang pada masa pagebluk Corona telah terbukti sudah menderita bukan saja akibat virus Corona tetapi juga akibat dijadikan tumbal pembangunan infrastruktur.

Yang juga perlu dipedulikan adalah nasib rakyat miskin yang sudah miskin malah makin miskin akibat terdampak PHK, kehilangan sumber nafkah untuk sesuap nasi, tidak tersentuh sistem keadilan sosial serta tergusur sebagai korban pembangunan infrastruktur yang tega mengorbankan rakyat miskin demi kepentingan segelintir insan tidak miskin memperoleh profit dari pembangunan infrastruktur.

Rakyat

Jangan pernah lupa bahwa penguasa bisa berkuasa di negara demokratis karena dipilih oleh rakyat untuk berkuasa.

Sungguh tidak senonoh apabila penguasa tidak bertanggung jawab atas nasib rakyat yang telah memilih Sang Penguasa sehingga mampu berkuasa.

Demi membalas budi rakyat yang telah memilih sehingga memungkinkan para penguasa untuk duduk di tahta singgasana kekuasaan, insya Allah para penguasa masih memiliki nurani akhlak serta etika mau pun moral kemanusiaan sehingga tidak pura-pura lupa terhadap rakyat.

Insya Allah, setelah pagebluk Corona berlalu, penguasa berkenan peduli terhadap nasib masyarakat adat dan rakyat miskin agar tidak tertinggal dalam menikmati nikmatnya kemerdekaan Indonesia sebagai negara gemah ripah loh jinawi, tata tenteram kerta raharja. Merdeka!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com