KOMPAS.com - Progam vaksinasi Covid-19 di Indonesia dimulai sejak 13 Januari 2021 lalu.
Update hingga 12 Agustus 2021, jumlah penduduk yang mendapatkan vaksin dosis pertama mencapai lebih dari 52 juta orang (25 persen).
Sementara yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin berjumlah sebanyak lebih dari 26 juta (12 persen).
Baca juga: Belum Punya NIK atau KTP, Bagaimana Cara Daftar Vaksinasi Covid-19?
Update perkembangan vaksinasi COVID-19 di Indonesia, per tanggal 12 Agustus 2021 pukul 18.00 WIB.#VaksinasiNasional pic.twitter.com/LjylA7Qwas
— Kemenkes RI (@KemenkesRI) August 12, 2021
Dari jumlah orang yang telah divaksin tersebut, ada di antaranya yang masih dapat terinfeksi Covid-19.
Hal ini menimbulkan pertanyaan, kenapa orang yang sudah divaksin masih bisa positif Covid-19?
Mengutip laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), meski telah divaksinasi, setiap orang tetap perlu menjauhi kerumunan, menjaga jarak dan menjaga sirkulasi udara di ruangan tertutup.
Direktur Vaksin, Imunisasi dan Biologi WHO Dr. Katherine O'Brien memaparkan alasan mengapa orang yang divaksinasi tetap bisa tertular Covid-19.
Pihaknya menjelaskan, tidak ada vaksin yang mencegah seseorang untuk dapat terinfeksi. Hal itu bukan karena vaksin tidak manjur.
"Artinya, tidak semua orang yang menerima vaksin memiliki perlindungan 100 persen," kata O'Brien, Kamis (13/8/2021).
Meski demikian, fungsi vaksin adalah apabila terinfeksi tingkat keparahan penyakit orang yang sudah divaksin lebih rendah dibanding yang belum.
"Bahkan ketika seseorang terinfeksi, orang-orang yang divaksinasi lengkap, tingkat keparahan penyakitnya lebih sedikit," jelas dia.
Baca juga: Menag Minta Tokoh hingga Ormas Keagamaan Beri Pencerahan soal Fungsi Vaksin Covid-19