Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Mural-mural Dihapus, Begini Sejarah Mural

Kompas.com - 15/08/2021, 17:29 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Teknik mural Fresco menggunakan cat larut air dan kapur cuci. Ia melukis pada permukaan besar dan menghasilkan lukisan dinding.

Setelah campuran mengering, warnanya baru akan terbentuk. Selama ribuan tahun, metode lain yang dikenal sebagai teknik Marouflage juga digunakan.

Di zaman modern ini, orang membuat mural dengan metode berbeda-beda. Ada yang menggunakan cat minyak, cat tembok, cat semprot atau bahan lain yang sangat populer.

Makna mural

Dikutip dari Jasson World, mural memiliki peran penting dalam mendokumentasikan peradaban.

Banyak mural-mural kuno menceritakan bagaimana budaya di zaman itu, cara berburu, tradisi dan keagamaan penduduk di zamannya.

Banyak lukisan dinding di dunia Tibet, baik kuno maupun kontemporer, dibuat sebagai bagian dari praktik Buddhis yang meditatif dan reflektif.

Sementara, selama periode Baroque di Prancis, Jerman dan Inggris, pelindung seni dan royalti yang kaya memiliki lukisan dinding dan alegoris di langit-langit dan rumah serta istana mereka.

Seni mural muncul di dinding dan langit-langit baik di dalam maupun di luar ruangan berkembang seiring berjalannya waktu.

Di masa sekarang, mural lebih kontemporer, dan telah menjadi sarana menyampaikan ekspresi sosial.

Mural dan ruang publik

Lukisan mural di zaman modern lebih revolusioner karena membawa pemahaman bahwa dinding dan langit-langit tidak harus polos.

Mural sangat penting dalam dunia seni dan dunia kontemporer karena mural bisa membawa seni ke ruang publik. Karya ini juga bisa membuat orang lebih sadar akan seni.

Selain itu, mural juga bisa menjadi alat komunikasi. Pelukis dapat menyampaikan aspirasi dan ekspresinya pada publik melaliu lukisan di dinding.

Ukuran lukisan yang besar akan menarik perhatian publik yang membuatnya jadi cara yang efektif untuk mengkomunikasikan pesan.

Secara tak langsung, mural juga bisa mempengaruhi sikap orang-orang yang melihatnya. Terlepas dari apakah publik setuju atau tidak, mural membuktikan bahwa kekuatan seni rupa bisa jadi sarana ekspresi sosial, bahkan ekspresi politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com