Semakin meningkatnya data fisik yang bisa dikonversikan menjadi data digital telah memberikan suatu potensi baru sehingga keadaan nyata (riil) ekosisistem yang dikaji bisa dipelajari lebih lanjut dan rinci.
Ekosistem yang dikaji bisa dipahami perilakunya (behaviour), observasi masa lalu hingga kita bisa melakukan prediksi (prediction) dan pengaturan untuk mendapatkan suatu kondisi tertentu (presciption).
Perjalanannya bisa disebut sebagai Cyber to Physical System (CPS), yaitu bagaimana fenomena fisik bisa ditransformasikan dalam bentuk cyber atau digital.
Baca juga: Bank Dunia: Kesenjangan Digital Indonesia Lebar, 49 Persen Penduduk Belum Akses Internet
Teknologi IoT (internet of Things) telah memungkinkan data bisa didapatkan, dikirim dan diproses dengan cepat, baik melalui cloud computing dan edges computing.
Lebih lanjut, beberapa ahli telah mengembangkan konsep yang disebut sebagai Digital Twin (DT). Digital Twin, menurut Industrial Internet Consortium (IIC) bisa dimaknai sebagai representasi digital dari suatu entitas (aset, proses atau sistem), termasuk atribut dan perilaku untuk memahami status asst, menanggapi perubahan, meningkatkan operasi bisnis dan memberikan nilai tambah.
Konsep DT mulai dibahas sejak tahun 2002 oleh Dr. Michael Grieves dari Florida Institute of Technology dengan memperkenalkannya di sektor manufaktur melalui Product Lifelycle Management (PLM).
Konsep dasar dari DT dibagi menjadi tiga yaitu Digital Twin Prototype (DTP), Digital Twin Instance (DTI) dan Digital Twin Aggregate (DTA).
DTP adalah aktivitas untuk merancang, menganalisa dan memproses untuk merealisasikan produk fisik. DTI adalah DT dari masing-masing sub-produk yang akan masuk dimanufaktur, Sementara itu, DTA adalah agregasi dari DTI yang bisa melakukan interaksi atau interogasi dengan produk fisik, baik prognosa maupun untuk pembelajaran.
Saat ini, sudah mulai banyak kasus tertentu yang dikembangkan dengan konsep dari DT ini, baik di dunia kedokteran, bangunan hingga pembangunan kota cerdas atau smart city.
Di dunia kedokteran, Digital Twin bisa memberikan data nyata atau real data dari seseorang sehingga bisa memahami kondisi organ tubuh dalam situasi normal atau sakit atau menuju tidak normal karena ada sesuatu yang berlebihan misal kadar gula, kolesterol dan lainnya.
Dalam pembangunan, bangunan (building) maupun kota cerdas dulu dikenal dengan Computer Aided Design (CAD), kemudian Building Information Modelling (BIM), maka DT bisa dikatakan merupakan kelanjutan dari perjalanan di bidang kontruksi.
Beberapa kota di dunia, seperti di Shanghai dan di Jepang, telah memulai pemodelan dengan Digital Twin. Data diperoleh dengan berbagai sensor dengan waktu nyata (real time), seperti melalui radar dan drone.
Selanjutnya, konsep DT ini bisa menjadi bagian perjalanan dari Transformasi Digital yang lebih komprehensif dan perlu suatu framework yang sesuai agar data driven atau value driven pembangunan ekosistem bisa lebih berbunyi dan bermanfaat. Dari pemodelan, perancangan, operasi dan perawatan ekosistem bisa menjadi terkendali dengan baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.