Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahukah Anda, Medali Olimpiade Tokyo 2020 Terbuat dari Daur Ulang Ponsel dan Laptop

Kompas.com - 01/08/2021, 12:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Olimpiade Tokyo 2020 menghadirkan banyak cerita menarik, di antaranya adalah proses pembuatan medali.

Diketahui, medali-medali yang dikalungkan kepada atlet merupakan daur ulang perangkat elektronik usang, seperti ponsel dan laptop.

Bagi masyarakat Jepang, proyek ini menawarkan kesempatan unik untuk menjadi bagian dari Olimpiade.

"Kampanye tersebut meminta masyarakat untuk menyumbangkan perangkat elektronik usang untuk proyek tersebut," kata Juru Bicara Olimpiade Tokyo 2020 Hitomi Kamizawa, dikutip dari DW.

"Kami berterima kasih atas kerja sama semua orang," lanjut dia.

Baca juga: Final Ganda Putri Olimpiade Tokyo 2020, Bagaimana Peluang Greysia/Apriyani?

Kumpulkan bahan daur ulang selama 2 tahun

Proyek ini memanfaatkan fakta bahwa logam mulia bernilai miliaran, seperti emas dan perak digunakan dalam perangkat elektronik.

Ada upaya nasional di Jepang selama dua tahun untuk mengumpulkan bahan daur ulang yang cukup untuk menghasilkan sekitar 5.000 medali perunggu, perak, dan emas Olimpiade.

Proyek itu menjangkau 90 persen kota, kota kecil, dan desa di Jepang, berkat adanya situs penjemputan donasi.

Kampanye daur ulang tersebut menghasilkan 70 pon (32 kilogram) emas, 7.700 pon (3.493 kilogram) perak, dan 4.850 pon (2.200 kilogram) perunggu.

Semuanya berasal dari hampir 80 ton perangkat elektronik kecil seperti ponsel dan laptop lama.

Meskipun upaya daur ulang ini sering tampak mudah, proyek medali harus melibatkan pemerintah pusat, ribuan kotamadya, perusahaan, sekolah, dan komunitas lokal lainnya.

Salah satu perusahaan utama yang terlibat adalah Renet Japan Group dengan filosofi bisnisnya yang berkisar pada keberlanjutan.

"Kami mengembangkan gerakan pengelolaan limbah untuk proyek medali dengan kerja sama dari banyak pemangku kepentingan, dari Pemerintah Jepang hingga masyarakat lokal," kata Direktur Renet Japan Group Toshio Kamakura.

Ketika proyek ini diluncurkan pada April 2017, hanya ada sekitar 600 kota yang terlibar.

Pada Maret 2019, angka meningkat menjadi 1.600. Peningkatan ini disebabkan oleh kampanye besar-besaran dan adanya titik pengumpulan untuk memudahkan warga yang ingin berkontribusi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com