Nama pena yang populer adalah Selasih, dan muncul pada novel Kalau Tak Untung pada tahun 1933.
Baca juga: Profil Sariamin Ismail, Novelis Perempuan Pertama Indonesia yang Ada di Google Doodle Hari Ini
Novel dengan nama samaran Selasih itu tercatat sebagai karya novel pertama di Indonesia yang ditulis seorang perempuan.
Beberapa nama samaran juga kerap ia gunakan untuk novel-novelnya. Antara lain Sekejut Gelingging, Seri Tanjung Dahlia, Seri Guning, Seri Gunung,Bunda Kanduang, Mande rubiah, Ibu Sejati, dan Seleguri.
Sariamin sengaja menggunakan nama samaran demi menghindari penangkapan Belanda.
Ia memang dicari oleh kolonial Belanda karena tulisannya yang dinilai provokatif dan penuh hasutan.
Beberapa karyanya memang berisi narasi perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda.
Kalau Tak Untung (novel, 1933)
Pengaruh Keadaan (novel, 1937)
Rangkaian Sastra (1952)
Panca Juara (cerita anak, 1981)
Nakhoda Lancang (1982)
Cerita Kak Mursi (cerita anak, 1984)
Kembali ke Pangkuan Ayah (novel, 1986)
Puisi Baru (bunga rampai, 1946)
Puisi Seserpih Pinang Sepucuk Sirih (bunga rampai, 1979)
Puisi Tonggak 1 (bunga rampai, 1987)
(Sumber: Antaranews.com, Kompas Tren/ Penulis: Rosy Dewi Arianti Saptoyo | Editor: Rendika Ferri Kurniawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.