Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kode Telepon Indonesia +62 dan Nomor Cantik Negara Lain

Kompas.com - 31/07/2021, 11:15 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Seringkali ketika kita membuka media sosial, muncul istilah "negara +62", yang merupakan kode nomor telpon Indonesia.

Istilah tersebut diambil dari kode telepon Indonesia +62, yang mana setiap negara memiliki kode telepon berbeda-beda.

Masing-masing negara memiliki kode telepon yang diurutkan berdasarkan badan internasional bernama International Telecommunication Union (ITU).

Bahkan ada beberapa negara yang memiliki nomor kode telepon yang cantik seperti Amerika Serikat memiliki kode telepon +1.

Lantas, tahukah kamu alasan dan sejarah Indonesia memiliki kode nomor telpon +62?

Sejarah nomor kode telepon

Mengutip Kompas.com, susunan kode telepon setiap negara oleh ITU, organisasi dibawah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang berdiri pada tahun 1865.

Melansir Kompas.com dari laman ITU, tujuan badan internasional ITU tersebut untuk memfasilitasi konektivitas internasional dalam jaringan komunikasi.

Baca juga: Mengapa Nomor Kode Telepon Indonesia +62? Ini Sejarah dan Alasannya

Peran ITU yaitu mengalokasikan spektrum radio global dan orbit satelit, serta mengembangkan standar teknis dengan memastikan jaringan dan teknologi saling terhubung dengan baik.

Organisasi tersebut juga berupaya meningkatkan akses teknologi komunikasi ke komunitas yang kurang terlayani di seluruh dunia.

Oleh karena itu, setiap kali Anda melakukan panggilan telepon, mengakses internet, atau mengirim email, itu artinya Anda mendapatkan manfaat dari ITU.

ITU berkomitmen untuk menghubungkan semua orang di dunia, di mana pun mereka tinggal.

Berdasarkan zona wilayah

Selain itu, penyusunan kode telepon untuk negara-negara disetujui ITU pada awal tahun 1960-an.

Pembatasan zona wilayah dibuat terlebih dahulu untuk menyusun kode telepon tiap negara.

Baca juga: Kosovo Akhirnya Dapat Kode Telepon Internasional Sendiri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com