Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Sembuh dan Tidak Bergejala, Kenapa Dites PCR Masih Positif Covid-19?

Kompas.com - 25/07/2021, 14:28 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertanyaan seputar hasil tes PCR banyak ditanyakan dan selalu jadi perbincangan ramai di media sosial.

Salah satu yang ramai diperbincangkan soal  tes PCR yang menunjukkan hasil positif Covid-19 meski sudah sembuh dari infeksi virus corona dan tidak bergejala. 

"Mohon maaf izin bertanya, jadi sebenarnya apakah bisa dan aman kalo sudah sembuh divaksin? Lalu sembuh ini dalam artian PCR telah negatif atau sudah selesai isoman dan tidak bergejala lagi? (Karena kan ada yang sudah sembuh tapi PCR tetap positif)," tulis sebuah akun Twitter, Kamis (22/7/2021).

Bagaimana penjelasan soal ini? Apa yang menyebabkan hasil tes PCR tetap positif meski sudah melewati masa isolasi dan dinyatakan sembuh?

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, jika ada pasien yang baru sembuh dan hasil tesnya tetap positif, karena PCR mampu mendeteksi "bangkai" virus.  

"Iya, PCR bisa mendeteksi bangkai Covid-19. PCR ini sifatnya sangat sensitif, tapi tidak bisa membedakan apakah virusnya itu hidup atau sudah bangkai virus (virus mati)" ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Minggu (25/7/2021).

Ia menekankan, jika sudah menjalani isolasi mandiri selama kurang lebih 14 hari dan sudah tidak bergejala, maka tidak akan menularkan virus kepada orang lain meski hasil tes masih positif. 

"Meski sudah sembuh dan tidak bergejala, namun saat di PCR ternyata masih positif, maka ia tidak menularkan," kata Nadia.

Baca juga: Apakah Perlu Tes Swab Setelah 14 Hari Isolasi Mandiri?

Kapan pasien Covid-19 dinyatakan sembuh?

Kriteria pasien Covid-19 sembuh pada dasarnya adalah melalui pemeriksaan PCR dengan hasil negatif.

Namun, terkadang pasien yang telah melakukan perawatan Covid-19 dalam waktu lama masih dinyatakan positif dari hasil pemeriksaan PCR.

Nadia menjelaskan, biasanya pasien positif Covid-19 bergejala dapat mengakhiri masa isolasi setelah menjalani isolasi mandiri selama 10 hari dengan tambahan 3 hari. Dengan catatan, sudah bebas dari berbagai gejala sejak tes antigen atau PCR positif.

Sementara, lamanya waktu isolasi mandiri yang harus dijalani pasien positif Covid-19 tanpa gejala adalah 10 hari sejak tes antigen atau PCR positif.

Selama periode itu, biasanya potensi penularan virus akan semakin rendah.

Nadia mengatakan, setelah masa isolasi, pasien hanya perlu melakukan kontrol ke fasilitas kesehatan dan tidak harus tes PCR lagi.

"Syaratnya itu saja, tidak perlu periksa PCR," ujar Nadia.

Tidak bergejala bukan berarti tidak positif Covid-19

Nadia mengingatkan, mereka yang tidak bergejala belum tentu negatif Covid-19.

Artinya, bisa saja orang tersebut merupakan orang tanpa gejala (OTG).

Orang dengan kategori ini umumnya memiliki imun yang baik atau karena sudah mendapatkan vaksinasi.

"Tidak bergejala bukan berarti tidak positif Covid-19, ada orang yang positif Covid tapi dia tidak ada gejala, artinya jumlah virusnya tidak cukup memberikan tanda gejala pada tubuh seseorang," ujar Nadia.

"Hal ini bisa terjadi karena imun yang baik atau karena (dia) sudah divaksin," lanjut dia.

Hal yang harus dilakukan saat isolasi mandiri

Dalam Surat Edaran Nomor HK.02.01/Menkes/202/2020, disebutkan ada beberapa hal yang harus dilakukan saat menjalani isolasi mandiri.

  1. Tinggal di rumah dan jangan pergi bekerja atau ke ruang publik.
  2. Gunakan kamar terpisah di rumah dari anggota keluarga lainnya. Jika memungkinkan, upayakan menjaga jarak dari anggota keluarga lain.
  3. Gunakan selalu masker selama masa isolasi mandiri.
  4. Lakukan pengukuran suhu harian dan observasi gejala klinis, seperti batuk atau kesulitan bernapas.
  5. Hindari pemakaian bersama peralatan makan, perlengkapan mandi, dan seprai.
  6. Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan mengonsumsi makanan bergizi, melakukan kebersihan tangan rutin, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
  7. Berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi.
  8. Jaga kebersihan rumah dengan cairan disinfektan.
  9. Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika memburuk agar mendapatkan perawatan lebih lanjut.

 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Siapkan Hal Ini Selama Isolasi Mandiri Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com