Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Air France Terbakar, 109 Orang Tewas

Kompas.com - 25/07/2021, 10:45 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 21 tahun lalu, tepatnya 25 Juli 2000, terjadi kecelakaan pesawat Air France dengan nomor penerbangan 4590.

Pesawat ini merupakan penerbangan pesawat supersonik Concorde yang jatuh di Gonesse, pinggiran Kota Paris.

Mengutip Britannica, pesawat itu terbakar tidak lama setelah lepas landas, menewaskan 109 orang di dalamnya, dan 4 orang lainnya di darat.

Kecelakaan pesawat itu menjadi kecelakaan fatal pertama Concorde sepanjang 24 tahun melayani penumpang reguler.

Peristiwa itu diyakini telah mempercepat berakhirnya semua operasi Concorde pada tahun 2003.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Arkeolog Temukan Machu Picchu 24 Juli 1911

Penerbangan 4590 adalah penerbangan charter dari Paris ke New York City.

Pesawat bernomor registrasi F-BTSC itu mengangkut para turis Jerman yang akan menaiki kapal pesiar tujuan Karibia di New York City.

Sekitar pukul 16.43 waktu setempat, pesawat mulai lepas landas dari bandara Charles de Gaulle.

Namun, saat melaju di landasan, ada yang melihat api di sisi kiri, di bawah sayap.

Pesawat berbelok ke kiri di landasan dan pada saat meninggalkan tanah, salah satu dari dua mesin sisi kiri mati.

Pilot tidak dapat membawa pesawat lebih tinggi dari sekitar 200 kaki (60 meter) dan sekitar 90 detik setelah dimulainya lepas landas, mesin sisi kiri lainnya mati.

Pada titik ini, pesawat jatuh dari langit dan menabrak sebuah hotel kecil serta restoran di pinggiran kota Gonesse.

Semua penumpang, yang terdiri atas 100 penumpang dan 9 awak, meninggal dunia. Selain itu, empat orang di darat tewas, dan enam lainnya mengalami luka-luka.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kim Jong Un Diberi Gelar Tertinggi dalam Militer Korea Utara

Setelah kejadian itu, Air France mengistirahatkan pesawat Concorde yang tersisa. British Airways, satu-satunya operator pesawat lainnya, mengikuti pada bulan Agustus tahun yang sama.

Penyelidikan Pemerintah Perancis atas kecelakaan itu kemudian menetapkan bahwa Concorde menabrak strip logam di landasan pacu yang menyebabkan ban meledak.

Sepotong karet besar kemudian menabrak tangki bahan bakar di bagian bawah sayap. Di sana ada bahan bakar yang beratnya lebih dari setengah berat total pesawat Concorde.

Dampaknya, tangki pecah dari dalam. Bahan bakar yang tumpah dengan cepat menyala, mungkin dari busur listrik di kabel roda pendarat, dan api menyebabkan mesin mati.

Kritik terhadap laporan resmi menunjukkan kemungkinan faktor lainnya yang sebagian besar telah diabaikan oleh para penyelidik Perancis.

Pesawat melebihi berat lepas landas yang direkomendasikan, dan kehilangan "pengatur jarak" dalam mekanisme roda pendaratan, mungkin menyebabkan pesawat tergelincir di landasan.

Selain itu, terjadi pergeseran angin sebelum lepas landas yang mengakibatkan angin belakang yang tidak diinginkan. Selain itu, awak pesawat mungkin telah mematikan mesin sebelum waktunya.

Pada tahun 2010, pengadilan Perancis memutuskan bahwa Continental Airlines (saat ini terlibat dalam merger dengan United Airlines) dan mekaniknya bersalah atas pembunuhan tidak disengaja, dengan alasan pengerjaan yang buruk dan penggunaan bahan yang tidak tepat.

Pengadilan mengabaikan klaim oleh pengacara pembela bahwa api telah dimulai sebelum ban menabrak strip logam.

Pengadilan banding membatalkan hukuman pidana dua tahun kemudian tetapi tetap memberlakukan denda pada maskapai.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Pesawat Menewaskan Anak Presiden AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com