Pesawat ini merupakan penerbangan pesawat supersonik Concorde yang jatuh di Gonesse, pinggiran Kota Paris.
Mengutip Britannica, pesawat itu terbakar tidak lama setelah lepas landas, menewaskan 109 orang di dalamnya, dan 4 orang lainnya di darat.
Kecelakaan pesawat itu menjadi kecelakaan fatal pertama Concorde sepanjang 24 tahun melayani penumpang reguler.
Peristiwa itu diyakini telah mempercepat berakhirnya semua operasi Concorde pada tahun 2003.
Penerbangan 4590 adalah penerbangan charter dari Paris ke New York City.
Pesawat bernomor registrasi F-BTSC itu mengangkut para turis Jerman yang akan menaiki kapal pesiar tujuan Karibia di New York City.
Sekitar pukul 16.43 waktu setempat, pesawat mulai lepas landas dari bandara Charles de Gaulle.
Namun, saat melaju di landasan, ada yang melihat api di sisi kiri, di bawah sayap.
Pesawat berbelok ke kiri di landasan dan pada saat meninggalkan tanah, salah satu dari dua mesin sisi kiri mati.
Pilot tidak dapat membawa pesawat lebih tinggi dari sekitar 200 kaki (60 meter) dan sekitar 90 detik setelah dimulainya lepas landas, mesin sisi kiri lainnya mati.
Pada titik ini, pesawat jatuh dari langit dan menabrak sebuah hotel kecil serta restoran di pinggiran kota Gonesse.
Semua penumpang, yang terdiri atas 100 penumpang dan 9 awak, meninggal dunia. Selain itu, empat orang di darat tewas, dan enam lainnya mengalami luka-luka.
Setelah kejadian itu, Air France mengistirahatkan pesawat Concorde yang tersisa. British Airways, satu-satunya operator pesawat lainnya, mengikuti pada bulan Agustus tahun yang sama.
Penyelidikan Pemerintah Perancis atas kecelakaan itu kemudian menetapkan bahwa Concorde menabrak strip logam di landasan pacu yang menyebabkan ban meledak.
Sepotong karet besar kemudian menabrak tangki bahan bakar di bagian bawah sayap. Di sana ada bahan bakar yang beratnya lebih dari setengah berat total pesawat Concorde.
Dampaknya, tangki pecah dari dalam. Bahan bakar yang tumpah dengan cepat menyala, mungkin dari busur listrik di kabel roda pendarat, dan api menyebabkan mesin mati.
Kritik terhadap laporan resmi menunjukkan kemungkinan faktor lainnya yang sebagian besar telah diabaikan oleh para penyelidik Perancis.
Pesawat melebihi berat lepas landas yang direkomendasikan, dan kehilangan "pengatur jarak" dalam mekanisme roda pendaratan, mungkin menyebabkan pesawat tergelincir di landasan.
Selain itu, terjadi pergeseran angin sebelum lepas landas yang mengakibatkan angin belakang yang tidak diinginkan. Selain itu, awak pesawat mungkin telah mematikan mesin sebelum waktunya.
Pada tahun 2010, pengadilan Perancis memutuskan bahwa Continental Airlines (saat ini terlibat dalam merger dengan United Airlines) dan mekaniknya bersalah atas pembunuhan tidak disengaja, dengan alasan pengerjaan yang buruk dan penggunaan bahan yang tidak tepat.
Pengadilan mengabaikan klaim oleh pengacara pembela bahwa api telah dimulai sebelum ban menabrak strip logam.
Pengadilan banding membatalkan hukuman pidana dua tahun kemudian tetapi tetap memberlakukan denda pada maskapai.
https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/25/104500965/hari-ini-dalam-sejarah--pesawat-air-france-terbakar-109-orang-tewas