Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawaban Menkes Saat Ditelepon Jokowi soal Kelangkaan Obat Covid-19 di Apotek

Kompas.com - 24/07/2021, 13:13 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mencari obat untuk menangani pasien Covid-19 di sebuah apotek di Kota Bogor, Jumat (23/7/2021).

Namun obat yang dicari tidak tersedia. Akhirnya Jokowi menelepon Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mempertanyakan soal kekosongan obat di Apotek Villa Duta itu.

Mengutip TribunnewsBogor.com, Jokowi mendatangi Apotek Vila Duta di Kecamatan Bogor Timur itu sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, cuaca sedang mendung.

Jokowi yang saat itu mengenakan baju kemeja putih dipadu celana hitam itu turun dari mobil Presiden. Ia langsung melangkah menuju sebuah apotek.

Presiden membawa secarik kertas daftar obat yang dibutuhkan untuk perawatan pasien Covid-19.

Menurut apoteker di apotek tersebut, Herli, Jokowi mencari jenis obat seperti Oseltamivir, Gentromicyn, Favipiravir, dan multivitamin untuk pasien Covid-19.

Baca juga: Jokowi Telepon Menkes: Saya Cari Obat Antivirus Enggak Ada

Namun daftar obat yang ditanyakan itu tidak tersedia di apotek tersebut.

Menurut Herli, obat-obat itu sudah sebulan tidak tersedia di apoteknya.

Jokowi akhirnya membeli vitamin D1000 dan Zegavit sebagai pengganti multvitamin B.

Setelah membeli vitamin, Jokowi meninggalkan apotek dan kembali ke mobilnya.

Di dalam mobil, Jokowi kemudian menelepon Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan direkam video oleh seseorang.

Percakapannya, Jokowi menanyakan soal kekosongan obat untuk perawatan pasien Covid-19.

"Pak, ini saya cari obat antivirus Oseltamivir enggak ada. Cari lagi yang obat antivirus yang Favipiravir juga enggak ada. Kosong. Saya cari obat yang antibiotik Azithromycin juga enggak ada," ujar Jokowi, dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat malam.

Menkes Budi yang ditelepon mendadak oleh Presiden pun langung meminta maaf. Ia menjelaskan bahwa obat-obat tersebut sebenarnya tersedia di Kota Bogor. Hal itu diketahuinya berdasarkan pemantauan via online.

"Saya barusan cek ya, Pak, misalnya untuk Fapiviravir di Apotek Kimia Farma Tajur Baru ada 4.900, Apotek Kimia Farma Juanda 30 ada 4.300, apotek Kimia Farma Semplak Bogor ada 4.200," kata Budi.

Jokowi pun mengaku akan mengecek langsung ketersediaan obat di apotek yang disebutkan oleh Budi.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menduga, kelangkaan obat Covid-19 di Kota Bogor itu diduga ulah oknum yang menanfaatkan situasi pandemi untuk mencari keuntungan.

Dedie pun meminta penegak hukum untuk menyelidikinya.

”Ke mana sebetulnya obat-obatan itu. Jangan sampai ada yang menimbun. Jika sampai terjadi penimbunan, harus segera ditindak karena masyarakat dalam kondisi darurat tidak bisa menunggu dan harus ada ketegasan dari aparat,” ujar Dedie, dilansir Kompas.id, Minggu (18/7/2021).

Dedie mengatakan, untuk RSUD Kota Bogor, obat dipasok langsung oleh Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Ketika Presiden Jokowi Tahu Stok Obat untuk Pasien Covid-19 Kosong...

Namun di apotek luar RS, obat-obat yang diresepkan untuk pasien Covid-19 itu menjadi langka.

Dedie mengimbau masyarakat untuk membeli obat sewajarnya, tidak berlebihan. Ia tidak ingin pasien yang dalam kondisi darurat tidak bisa tertangani akibat kelangkaan obat. (Sumber: Kompas.com/ Penulis: Ihsanuddin/ Editor: Kristian Erdianto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Tren
Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com