Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien, dan sifat komplikasi.
Komplikasi cacar monyet dapat mencakup infeksi sekunder, bronkopneumonia, sepsis, ensefalitis, dan infeksi kornea dengan kehilangan penglihatan berikutnya.
Baca juga: Apa Perbedaan PPKM Level 3 dan 4?
Proses penularan dari cacar monyet dapat terjadi dari kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit dari hewan yang terinfeksi.
Di Afrika, bukti infeksi virus monkeypox telah ditemukan di banyak hewan termasuk tupai tali, tupai pohon, dan berbagai spesies monyet.
Hingga saat ini, reservoir alami cacar monyet belum diidentifikasi, meskipun hewan pengerat adalah yang paling mungkin.
Daging yang tidak dimasak dengan benar dan produk hewani lainnya dari hewan yang terinfeksi merupakan faktor risiko lain dari cacar monyet.
Kendati demikian, penularan sekunder atau dari manusia ke manusia relatif terbatas.
Infeksi dapat terjadi akibat kontak dekat dengan sekret pernapasan, lesi kulit orang yang terinfeksi, atau benda yang baru saja terkontaminasi.
Penularan melalui partikel pernapasan droplet biasanya memerlukan kontak tatap muka yang berkepanjangan.
Rantai penularan terpanjang yang didokumentasikan dalam suatu komunitas adalah enam infeksi orang ke orang berturut-turut. Penularan juga dapat terjadi melalui plasenta dari ibu ke janin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.