Dalam rumus epidemiologi, jumlah kasus yang menyebabkan 1.000 kematian per hari, setidaknya harus ada 120.000-130.000 kasus infeksi. Artinya kasus Covid-19 di Indonesia saat itu telah mencapai lebih dari 100.000 kasus.
Lemahnya testing dan deteksi dini membuat kasus yang ditemukan tak sampai 100.000.
"Itu harusnya dari satu kasus konfirmasi ada 10 kasus kontak yang dicari. Artinya testing-nya 1 juta, ini harus dilakukan secara merata di seluruh daerah," ujar Dicky.
Terkait pelaksanaan PPKM Darurat, Dicky menilai, perlu diperpanjang minimal selama 6 minggu dengan penguatan isi dan implementasinya.
Selain itu, perlu adanya visitasi atau kunjungan oleh kader-kader civil society untuk menemukan kasus di masyarakat serta memberikan bantuan kepada yang membutuhkan.
"Sekarang sudah saatnya bahu-membahu, menemukan kasus di masyarakat, memberikan bantuan ketika isoman, dan hal-hal lain terkait fase terapi, karantina, dan pemulihan," kata dia.
Ia juga berpesan kepada seluruh warga agar menaati 5M, yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitasi.
Bagi warga yang memiliki penghasilan bulanan, Dicky meminta agar tetap diam di rumah.
Sementara, bagi orang yang memiliki otorisasi sebagai kepala kantor, ia berharap adanya kebijakan yang mendukung pembatasan.
"Buat yang terpaksa harus keluar rumah karena untuk kehidupan dan belum ada dukungan pemerintah, ya kita berikan keleluasaan itu dengan memberikan juga literasi supaya yang bersangkutan aman, keluargnya aman, masyarakat juga aman," tutur Dicky.
Dengan kebersamaan itu, Dicky meyakini Indonesia bisa melalui masa kritis ini pada akhir Agustus, atau paling lambat akhir September.
Untuk daerah luar Jawa-Bali, Dicky mengingatkan agar selalu bersiap dalam menghadapi situasi buruk akibat Covid-19.
Sebab, dalam situasi seperti ini semua daerah pada dasarnya akan menunggu giliran.
"Jadi jangan sampai tidak belajar dari apa yang dialami Jawa-Bali," ujar dia.
"Oleh karena itu, ini merupakan pesan penting untuk semua wilayah Indonesia bahwa kita harus bersiap dan melakukan strategi pencegahan," kata Dicky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.