Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Eropa Kembali Jadi Episentrum Virus Corona

Kompas.com - 30/10/2020, 10:28 WIB
Mela Arnani,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Eropa, Dr. Hans Kluge, mengungkapkan 53 negara di Eropa kembali mencatat rekor mingguan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19.

Menurut dia, lebih dari 1,5 juta kasus virus corona dikonfirmasi pekan lalu. Hal tersebut membuat Eropa mencatatkan lebih dari 10 juta kasus sejak pandemi dimulai.

Sementara itu, kasus kematian telah meningkat lebih dari 30 persen dalam seminggu terakhir. Kluge juga menyebut rawat inap pasien Covid-19 juga mengalami peningkatan selama musim semi.

"Eropa kembali menjadi episentrum pandemi ini," kata Kluge seperti dikutip dari AP News, Jumat (30/10/2020).

Ia menilai sistem pengujian tak dapat mengimbangi tingkat penyebaran virus corona yang semakin meluas.

Sedangkan, tingkat positif Covid-19 dalam pengujian telah mencapai angka tertinggi.

"Sebagian besar negara Eropa melebihi 5 persen dan banyak kasus menyebar tanpa diperiksa," ungkap Kluge.

Baca juga: WHO Peringatkan Vaksin Covid-19 yang Aman dan Efektif Masih Butuh Waktu

Setelah Perancis dan Jerman menyetujui pembatasan baru dengan harapan membalikkan tren, Kluge menyebut penguncian nasional menjadi pilihan terakhir.

Alasannya, penguncian akan menimbulkan dampak besar pada ekonomi, kesehatan mental masyarakat, dan insiden kekerasan dalam rumah tangga.

Kluge menjelaskan penguncian harus memberi kesempatan negara untuk memulihkan keadaan dan meningkatkan fasilitas kesehatan.

Sehingga, secara teoritis dapat memperkuat sistem kesehatan dan program pelacakan kontak agar segera diidentifikasi dan menghentikan kelompok penularan baru.

Tapi, banyak negara di Eropa, seperti Inggris gagal melakukannya, terlepas dari penguncian nasional di Inggris pada awal tahun ini.

Sistem pelacakan kontak di Inggris tetap tidak dapat melacak presentase yang signifikan dari individu-individu yang terinfeksi. Selain itu, banyak juga yang menolak untuk melakukan karantina.

Baca juga: Uji Coba Vaksin Corona Oxford Diklaim Picu Kekebalan Kuat pada Orang Tua

Kluge mendesak para politisi untuk melihat data ilmiah dalam respons wabah.

Alih-alih mengejar strategi pembatasan lokal yang berdampak kecil dalam mengekang kebangkitan virus, pemerintah Inggris menentang saran dari penasihat imliahnya untuk menerapkan penguncian nasional pada September lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com