Terkait dengan unggahan viral tersebut, Kepala Kebijakan Publik Shopee Indonesia Radityo Triatmojo menyebutkan, pihaknya telah melakukan konfirmasi isu viral tersebut kepada pihak SPayLater.
"Kami telah melakukan pengecekan dengan pihak yang menyediakan layanan SPayLater terkait isu viral yang muncul di media sosial mengenai pengguna SPayLater yang menyebut tagihannya membengkak dari Rp400.000++ menjadi Rp17.000.000++ dalam setahun akibat tidak membayar cicilan," sebut Radityo, mengawali jawaban atas pertanyaan Kompas.com, Senin (12/7/2021).
Radityo memastikan bahwa informasi yang disampaikan oleh perempuan tersebut melalui unggahan TikTok merupakan informasi yang salah.
"Isu tersebut tidak benar dan pengguna membuat video gabungan atau duet dari dua video berbeda. Kami harap masyarakat tidak menyebarkan informasi yang salah atau hoaks," ujar dia.
Baca juga: Ramai soal dr Lois yang Tak Percaya Adanya Corona, Ini Penjelasan IDI
Radito pun menegaskan, akun SPayLater dengan tagihan Rp 400.000-an itu berbeda dari akun yang memiliki tagihan Rp 17 jutaan, dan keduanya melakukan pembayaran kredit secara lancar hingga saat ini.
"SPayLater menegaskan bahwa tidak ada kendala maupun keterlambatan pelunasan tagihan yang dihadapi kedua pengguna berbeda ini," ungkap Radityo.
Untuk isu adanya bunga yang dikenakan ketika tidak bisa melakukan pelunasan tagihan sebelum tiba masa jatuh tempo, Radityo mengimbau agar pengguna tidak melakukan kredit di luar batas kemampuan membayarnya.
"Pengguna SPayLater diharapkan untuk menggunakan produk kredit online dengan bijaksana," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.