Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Evakuasi 13 Anggota Klub Wild Boars dari Gua Tham Luang Thailand

Kompas.com - 10/07/2021, 09:10 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sumber BBC,History

KOMPAS.com - Hari ini tiga tahun lalu, tepatnya pada 10 Juli 2018, seluruh anggota klub sepak bola anak-anak Thailand yang terjebak di gua Tham Luang berhasil dievakuasi.

Melansir History, upaya penyelamatan 12 anak-anak anggota klub sepak bola Wild Boars dan seorang pelatihnya itu menyita perhatian dunia selama lebih dari dua pekan.

Terjebak di gua

Insiden itu bermula pada 23 Juni 2018, ketika pelatih Ekkapol Chantawong (25) mengajak 12 anak didiknya yang berusia 11-16 tahun untuk menyusuri gua Tham Luang.

Kegiatan itu awalnya direncanakan sebagai tur singkat setelah latihan. Namun tanpa mereka sadari, hujan deras yang turun membuat mulut gua dibanjiri air dan lumpur.

Banjir menjebak 13 orang itu di dalam gua. Selama berhari-hari, mereka bertahan hidup dalam gua, tanpa makanan dan oksigen yang semakin menipis.

Baca juga: Ron Howard Garap Film Dokumenter Penyelamatan Tim Sepak Bola Thailand dari Gua Tham Luang

Pada 2 Juli 2018, setelah sembilan hari upaya pencarian gabungan, dua orang relawan asal Inggris berhasil menemukan 13 orang yang terjebak itu.

Anggota klub Wild Boars dan pelatihnya ditemukan di lokasi berjarak sekitar 2,5 mil atau 4 kilometer dari mulut gua, dalam keadaan kelaparan, kelelahan, dan kekurangan oksigen.

Penemuan itu memberi secercah harapan. Sejak saat itu, gabungan regu penyelamat memulai upaya dramatis untuk menyelamatkan 13 orang yang terjebak di gua Tham Luang.

Dua belas remaja dan pelatih sepak bola ''Wild Boars'' yang berhasil diselamatkan setelah terjebak di dalam goa di Thailand, hadir dalam konferensi pers di Chiang Rai, Thailand, Rabu (18/7/2018).AFP PHOTO/LILLIAN SUWANRUMPHA Dua belas remaja dan pelatih sepak bola ''Wild Boars'' yang berhasil diselamatkan setelah terjebak di dalam goa di Thailand, hadir dalam konferensi pers di Chiang Rai, Thailand, Rabu (18/7/2018).

Penyelamatan yang sulit

Melansir BBC, pada 7 Juli 2018, otoritas Thailand memulai upaya evakuasi terhadap 13 orang yang terjebak di dalam gua Tham Luang.

Keputusan untuk segera mengevakuasi korban yang terjebak itu diambil, setelah adanya informasi dari warga setempat bahwa gua Tham Luang akan sepenuhnya dibanjiri air.

Menurut warga setempat, fenomena banjir itu merupakan fenomena tahunan, dan selalu terjadi sekitar 10 Juli.

Upaya evakuasi, yang hingga kini masih sulit dipercaya berhasil dilakukan itu, melibatkan hampir 100 penyelam Thailand dan asing.

Baca juga: Sutradara Free Solo Bakal Garap Film Penyelamatan Tim Sepakbola Thailand dari Gua Tham Luang

Rute evakuasi dibagi menjadi dua bagian.

Rute pertama dimulai dari lokasi anak-anak dan pelatih itu berada hingga ke tengah bagian gua.

Tim penyelamat harus berjalan berjam-jam melewati perairan gelap gulita yang dinginnya menusuk tulang.

Mereka meraba-raba jalan mereka dengan tali pemandu. Kadang-kadang mereka harus melalui bagian gua yang sangat sempit, yang hanya bisa dilewati satu per satu.

Perjalanan itu sangat mengerikan dan sulit, bahkan bagi penyelam profesional. Beberapa sumber mengatakan pada BBC bahwa anak-anak itu harus dibius agar tidak panik.

Begitu mereka mencapai tengah gua, evakuasi masuk ke rute kedua. Rute ini juga membutuhkan waktu beberapa jam menuju permukaan.

Setiap anak laki-laki diamankan di tandu, dan dibawa oleh tim yang terdiri dari setidaknya lima orang.

Pada satu titik, mereka harus meletakkan tandu di atas rakit dan menariknya melintasi genangan air setinggi dagu.

Tim penyelamat harus mengangkat anak-anak itu ke lereng curam menggunakan sistem katrol.

Di beberapa daerah berbatu, regu penyelamat membentuk rantai manusia, menyalurkan anak-anak itu satu demi satu menggunakan tangan.

Baca juga: Sempat Terperangkap di Goa, Tim Wild Boars Mulai Berlatih untuk Pertandingan

Pelatih sepak bola ''Wild Boars'' Ekkapol Chantawong (kiri) bersama 12 remaja yang berhasil diselamatkan setelah terjebak di goa di Thailand, memberikan penghargaan kepada relawan dan mantan penyelam Navy SEAL Thailand Saman Kunan yang tewas saat proses penyelamatan mereka.AFP PHOTO/LILLIAN SUWANRUMPHA Pelatih sepak bola ''Wild Boars'' Ekkapol Chantawong (kiri) bersama 12 remaja yang berhasil diselamatkan setelah terjebak di goa di Thailand, memberikan penghargaan kepada relawan dan mantan penyelam Navy SEAL Thailand Saman Kunan yang tewas saat proses penyelamatan mereka.

Anak-anak berhasil diselamatkan

Satu per satu, anggota Wild Boars dibawa keluar dari kegelapan gua Tham Luang.

Mereka diberi oksigen sebelum mereka dengan cepat dibawa dengan ambulans ke sebuah rumah sakit di kota Chiang Rai.

Pada 10 Juli 2018, seluruh anggota klub Wild Boars dan regu penyelamat berhasil keluar dari gua Tham Luang.

Meski seluruh anggota klub Wild Boars berhasil diselamatkan, namun upaya evakuasi itu menelan satu korban jiwa dari regu penyelamat.

Seorang penyelam sukarelawan dan mantan pasukan khusus Angkatan Laut Thailand, Saman Kunan (38) meninggal pada 6 Juli 2018.

Dia meninggal karena kehabisan oksigen saat menyelam, ketika mencoba mengirimkan tangki oksigen kepada anak-anak yang terjebak di gua. 

Baca juga: Tim Sepak Bola Wild Boars yang Terjebak di Goa Berbicara ke Media

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com