Ketika kondisi pasien agak berat, mereka bisa dikirim ke rumah sakit.
“Jadi supaya ada penguraian dari jumlah pasien, yang tadinya menumpuk di rumah sakit," kata dia.
Lia menekankan, penguraian ini penting karena bukan hanya pasien Covid-19 saja yang harus dilayani, tetapi juga pasien non Covid-19.
Baca juga: Gambaran Gunungkidul Zona Merah: 46 Nakes RSUD Wonosari Terpapar Covid-19, Ruang Isolasi Penuh
Ia mengatakan, untuk pasien yang bergejala ringan atau tak bergejala, bisa melakukan isolasi mandiri, meski tak semua bisa menjalaninya.
Pada beberapa kondisi, misalnya, di rumah ada anak kecil atau orang tua, atau tidak memiliki cukup ruang, maka bisa membuat solusi isolasi di tingkat kelurahan atau RW.
Kemudian, warga membantu menyuplai makan dan obat.
Lia mengatakan, Persi juga mengimbau agar masyarakat tak panik ketika dinyatakan positif Covid-19.
Yang bisa dilakukan adalah mengidentifikasi kondisi diri apakah memiliki gejala yang mengkhawatirkan atau tidak.
Jika muncul gejala, bisa melakukan pemeriksaan dan menghubungi dokter. Selanjutnya, dokter yang memutuskan apakah perlu dirawat di RS atau cukup menjalani isolasi mandiri di rumah atau di tempat yang telah disediakan.
Masyarakat juga diingatkan untuk menghargai tenaga kesehatan. Ia mengingatkan, perlu adanya empati dari pasien kepada tenaga kesehatan dan sebaliknya.
Baca juga: 401 Dokter Meninggal karena Covid-19, Faskes Penuh Tingkatkan Risiko Nakes Terpapar Virus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.