Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seputar TV Digital: Perbedaannya dengan TV Analog hingga Tips dan Triknya

Kompas.com - 26/06/2021, 09:00 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Sudah pernah dengar tentang TV digital? Jika belum, maka informasi ini wajib dipahami. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana untuk menyetop siaran televisi (TV) analog dalam waktu dekat, dan beralih ke siaran TV digital.

Jangan terkejut dahulu, karena rencananya migrasi dari siaran TV analog ke digital (analog switch off/ASO) baru akan dimulai pada 17 Agustus 2021, dan ditargetkan seluruh migrasi selesai dilakukan pada November 2022 mendatang.

Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan TV digital? Apa perbedaanya dengan TV analog? Berikut adalah penjelasannya.

Baca juga: Daftar TV Digital Harga Rp 1 Jutaan yang Bisa Dibeli Saat Ini

Perbedaan TV digital dan TV analog

Berikut beda TV analog dan digital:

  • Jenis sinyal yang ditransmisikan

Sinyal pada TV analog ditransmisikan melalui sinyal radio, yang terbagi dalam format video dan audio. Sinyal video ditransmisikan dalam gelombang AM, sementara audio ditransmisikan dalam gelombang FM.

Sementara TV digital menerima transmisi sinyal dalam bentuk format "bit" atau data informasi, serupa dengan cakram CD, DVD, dan Blu-ray. Semua data di sinyal TV digital dibawa sekaligus, seperti warna, gambar, dan suara (termasuk surround).

Layaknya teknologi digital, sinyal TV digital diproses menggunakan kode binari 1 dan 0. Kode binari inilah yang kemudian diterjemahkan sebagai gambar dan suara.

  • Kualitas gambar

Pada TV analog, kualitas gambar yang ditayangkan sangat bergantung pada jarak dan lokasi geografis pemancar sinyal dan TV penerima sinyal. Jika jarak antara TV dengan pemancar sinyal terlalu jauh, maka tampilan gambar pada TV analog juga akan terganggu, misalnya muncul bintik-bintik atau berbayang.

Sedangkan di TV digital, sinyal TV digital tidak akan berkurang kekuatannya jika jarak semakin jauh dari pemancar. Video dalam TV digital bisa ditransmisikan dalam dua cara, yakni interlaced dan progressive.

Baca juga: Begini Cara Cek Jangkauan Sinyal TV Digital di Lokasi Rumah

Dalam metode interlaced, gambar dipindai dalam urutan ganjil dan genap secara terpisah dan ditampilkan bergantian. Sedangkan dalam metode progressive, gambar dipindai dalam urutan ganjil genap di TV secara bersamaan/berurutan.

Selain itu kualitas gambar pada TV digital juga lebih jernih karena memiliki bandwith yang luas. Format siaran TV digital sudah mendukung format 16:9 yang banyak diadopsi saat ini. TV digital juga sudah didukung kualitas gambar yang tinggi mulai dari High Definition (HD) hingga 4K.

Sedangkan untuk TV analog, akibat terbatasnya bandwidth yang dimiliki, maka kualitas gambar dan suara sangat terbatas dan tidak bisa ditingkatkan lagi.

Ilustrasi tv analog dan tv digitalShutterstock Ilustrasi tv analog dan tv digital

Tips dan trik TV digital

  • Bisa ditonton dengan TV analog

Lalu apakah dengan kebijakan baru tersebut, pengguna TV analog harus mengganti TV nya menjadi TV digital? Jawabannya ternyata tidak.

Bagi pengguna TV analog jangan dulu berkecil hati. Mereka cukup membeli/memasang set top box (STB) DVB-T2 untuk menikmati siaran TV digital di Indonesia.

Baca juga: Siaran TV Digital, Berikut Jenis TV yang Support dan Cara Menangkap Sinyal

STB merupakan sebuah alat yang dapat mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara, sehingga dapat ditampilkan di TV analog biasa. Pengguna yang sudah menggunakan STB tidak lagi perlu mengganti TV analog yang dimiliki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com