Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kondisi yang Harus Diwaspadai Saat Isolasi Mandiri di Rumah

Kompas.com - 24/06/2021, 19:05 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seseorang yang terindikasi (suspek) atau terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala bisa melakukan isolasi mandiri di rumah.

Isolasi mandiri dilakukan atas sepengetahuan dokter atau petugas kesehatan lainnya.

Alasannya, jika mengalami kondisi yang mengkhawatirkan dapat termonitor setiap saat.

Baca juga: Rumah Sakit Terancam Kolaps, Bagaimana Melakukan Isolasi Mandiri yang Aman Saat Kena Covid-19?

Kondisi apa saja yang perlu diwaspadai ketika isolasi mandiri di rumah dan harus segera mencari bantuan medis?

Waspadai 5 kondisi ini

Ahli patologi klinis Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, gejala dan perburukan harus diperhatikan saat isolasi mandiri.

Menurut dia, jika kondisi terus memburuk, perlu segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih lanjut.

Berikut beberapa hal yang harus menjadi perhatian:

  1. Terjadi demam yang terus meninggi atau semakin tinggi
  2. Mengalami mual, muntah, dan diare serius secara signifikan
  3. Terjadi penurunan kesadaran, sejak dari mengantuk sampai tidak sadar
  4. Terjadi sesak napas, dan
  5. Terjadi disorientasi, perubahan kondisi yang membuat seseorang bingung dengan lokasinya berada, identitas dirinya, maupun waktu dalam situasi tersebut.

"Kondisi-kondisi seperti itu perlu segera untuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan," kata Tonang saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/6/2021) sore.

"Bahwa nanti bagaimana situasi di rumah sakit, misalnya kamarnya belum ada atau lainnya, tetapi ya kita harus tetap ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan," kata dia.

Baca juga: Simak, Ini Hal yang Boleh Dilakukan dan Larangan Saat Isolasi Mandiri

Pentingnya lapor diri

Tonang juga menekankan, sebelum melakukan isolasi mandiri di rumah karena suspek terkonfirmasi positif Covid-19, wajib melapor ke pemangku wilayah setempat.

Hal itu untuk memudahkan pemantauan jika mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri tersebut mengalami perburukan kondisi.

"Sehingga, dalam hal isolasi mandiri ini begitu dinyatakan positif, penting sekali untuk terlebih dahulu melapor ke puskesmas dan pihak desa setempat, itu harus," kata Tonang.

Sebaliknya, jika masyarakat tidak terbuka atau sembunyi-sembunyi, justru akan membawa risiko untuk dirinya sendiri dan orang lain.

Menurut Tonang, jika masyarakat terbuka untuk melapor, pemantauan dari pihak desa atau puskesmas dapat dilakukan setiap saat.

"Minimal setiap pagi atau sore akan ditanya melalui telepon atau WhatsApp bagaimana kondisinya, yang baik ya begitu," kata dia.

Baca juga: Pahami, Ini Perbedaan Karantina dan Isolasi Covid-19

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Siapkan Hal Ini Selama Isolasi Mandiri Covid-19

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com