"Oleh karena itu, Strawberry Supermoon sudah dapat disaksikan sejak 24 Juni malam harinya," ujar Andi.
Fenomena Strawberry Supermoon bisa diamati seperti Bulan Purnama lainnya, yakni dari terbit Bulan saat Matahari terbenam sampai keesokan hari saat Bulan terbenam.
Fenomena Strawberry Supermoon bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.
Secara umum, untuk Indonesia, dapat menyaksikan Strawberry Supermoon ini sejak beberapa menit sebelum terbenam Matahari (24 Juni) dari arah Timur-Tenggara (arah yang sama ketika Matahari terbit saat Solstis Desember).
Kemudian, berkulminasi keesokan harinya (25 Juni) sekitar tengah malam di arah selatan dan terbenam setelah terbit Matahari di arah barat-barat daya.
Andi menambahkan, jika ingin mengamati fenomena alam ini, sebaiknya objek pandang kita tidak terhalang oleh apa pun, misalnya bukti, gunung, ataupun bangunan tinggi di sekeliling kita.
"Pastinya semoga cuaca juga cerah," ujar dia.
Fenomena ini dinamakan Strawberry Supermoon karena berdasarkan almanak tradisional petani Amerika.
Andi mengatakan, hal itu juga disesuaikan dengan masa panen petani buah strawberry. Bulan Juni merupakan bulan ketika buah stroberi sudah matang (berwarna kemerahan, dan biasanya manis) dan siap untuk dipetik/dipanen," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.