KOMPAS.com - Pimpinan Kelompok Pemberdayaan Infrastruktur Medis dan Rencana Penanganan Covid, Satuan Gugus Tugas Nasional Penanganan Covid-19 (ICMR) India, Dr Vinod K. Paul mengatakan, muncul varian "Delta Plus" yang merupakan virus corona mutasi dari varian Delta.
Dalam akun Twitter resmi PIB India, @PIB_India, juga disebutkan bahwa varian baru virus corona "Delta Plus" belum menjadi kekhawatiran.
Namun, Dr Vinod K. Paul menyampaikan, varian ini patut diperhatikan karena kemampuannya membatalkan penggunaan antibodi monoklonal.
New 'Delta Plus' variant of SARS-CoV-2 identified by global data system; It is not yet a variant of concern.
As per data available in public domain, this variant nullifies the use of monoclonal antibody. We will study & learn more about this variant: Dr VK Paul pic.twitter.com/oNaL4PhD6d
— PIB India (@PIB_India) June 15, 2021
Lantas, apa saja yang perlu diketahui dari varian baru ini?
Baca juga: Apa Itu Varian Covid-19 Alpha, Beta, dan Delta? Berikut Gejalanya
Mengutip India.com, (15/6/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bulan lalu menandai strain B.1.617.2 sebagai varian "Delta" dari SARS-CoV-2.
Saat ini, varian "Delta" telah bermutasi lebih lanjut untuk membentuk varian "Delta Plus" atau AY.1.
Seorang ilmuwan spesialis pengurutan genom (genom sequencing) Bani Jolly mengatakan, sejumlah kecil urutan Delta (B.1.617.2) yang memiliki mutasi lonjakan K417N dapat ditemukan di GISAID.
"Sampai hari ini, Selasa (15/6/2021), urutan (keturunan) ini telah diidentifikasi dalam genom dari 10 negara," ujar Jolly.
“Urutan baru-baru ini telah ditetapkan sebagai garis keturunan AY.1 (B.1.617.2.1), subgaris keturunan Delta, karena kekhawatiran tentang K417N menjadi salah satu mutasi yang ditemukan pada varian Beta (B.1.351),” lanjut dia.
Public Health England, dalam laporan terbarunya tentang varian virus corona, mengatakan bahwa varian Delta Plus diidentifikasi dalam enam genom dari India per 7 Juni 2021.
Badan kesehatan itu telah mengonfirmasi keberadaan total 63 genom varian Delta dengan mutasi K417N baru.
Namun, para ilmuwan berpandangan bahwa tidak ada penyebab langsung yang perlu dikhawatirkan di India karena insiden varian Covid-19 baru di negara itu masih rendah.
Baca juga: Menyebar di Kudus, Ini Bahaya dari Virus Corona Varian Delta
Seorang ilmuwan di CSIR-Institute of Genomics and Integrative Biology (IGIB) yang berbasis di Delhi, Vinod Scaria mengatakan, salah satu varian yang muncul adalah B.1.617.2.1 juga dikenal sebagai AY.1 yang ditandai dengan akuisisi mutasi K417N.
Ia menjelaskan, terbentuknya varian Delta plus merupakan hasil mutasi pada protein lonjakan SARS-COV-2.
Menurut dia, hal itu merupakan protein lonjakan yang sama yang memungkinkan virus masuk dan menginfeksi sel manusia.