Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Masuki Fase Genting Covid-19, Ini Saran dari Epidemiolog

Kompas.com - 15/06/2021, 20:31 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - DKI Jakarta sedang memasuki fase genting penyebaran Covid-19, yang ditandai dengan lonjakan kasus signifikan pasca-libur Lebaran 2021.

Diberitakan Kompas.com, Senin (14/6/2021), berdasarkan catatan Satgas Penanganan Covid-19 per 11 Juni 2021, kasus Covid-19 di Jakarta naik 302 persen dalam 10 hari.

Dalam kurun waktu empat hari terakhir, kasus harian Covid-19 di Ibu Kota juga tercatat selalu berada di atas angka 2.000.

Lonjakan kasus menyebabkan peningkatan beban pada sistem kesehatan, yang terlihat dari angka keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di Jakarta, yang sudah mencapai 75 persen.

Merespons situasi itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mengimbau warga Ibu Kota untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Ini adalah peringatan kepada kita semua, mari kita berjaga, mari kita kembali lebih disiplin. Saya ingin ingatkan pada semuanya, kita masih masa pandemi, usahakan di rumah," kata Anies di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (13/6/2021)

Lonjakan kasus Covid-19 juga menyebabkan antrean pasien di Unit Gawat Darurat (UGD) RS Wisma Atlet.

Baca juga: Apa Itu Varian Covid-19 Alpha, Beta, dan Delta? Berikut Gejalanya

Saran epidemiolog

Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman mengatakan, perlunya intervensi hingga level keluarga untuk mengurai beban sistem kesehatan yang terjadi di DKI Jakarta.

"Kita tahu masyarakat kita ini kalau sakit itu ya di rumah. Sakit itu mengobati sendiri di rumah. Diam di rumah. Tidak ke faskes atau rumah sakit," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/6/2021).

Menurut Dicky, persentase masyarakat yang memilih untuk berdiam di rumah ketika sakit mencapai 80 persen. Hal tersebut diketahui berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) sebelum pandemi Covid-19 melanda.

"Apalagi dalam situasi pandemi, dengan stigma dan lain sebagainya," ujar Dicky.

Sehingga, menurut Dicky, untuk mengurai beban sistem kesehatan, harus dimulai dengan adanya ada program kunjungan ke rumah dari instansi terkait.

Pelaksanaan program tersebut melibatkan kader kesehatan, mengingat keterbatasan tenaga kesehatan yang saat ini fokus menangani pasien di fasilitas kesehatan.

Baca juga: Bertambah Lagi, Ini Daftar Terbaru 29 Daerah Zona Merah Covid-19

Program kunjungan rumah

Dicky mengatakan, program kunjungan ke rumah bertujuan untuk melakukan deteksi dini terhadap potensi penularan penyakit pada suatu kelompok masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas & Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas & Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com