KOMPAS.com - DKI Jakarta sedang memasuki fase genting penyebaran Covid-19, yang ditandai dengan lonjakan kasus signifikan pasca-libur Lebaran 2021.
Diberitakan Kompas.com, Senin (14/6/2021), berdasarkan catatan Satgas Penanganan Covid-19 per 11 Juni 2021, kasus Covid-19 di Jakarta naik 302 persen dalam 10 hari.
Dalam kurun waktu empat hari terakhir, kasus harian Covid-19 di Ibu Kota juga tercatat selalu berada di atas angka 2.000.
Lonjakan kasus menyebabkan peningkatan beban pada sistem kesehatan, yang terlihat dari angka keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di Jakarta, yang sudah mencapai 75 persen.
Merespons situasi itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mengimbau warga Ibu Kota untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Ini adalah peringatan kepada kita semua, mari kita berjaga, mari kita kembali lebih disiplin. Saya ingin ingatkan pada semuanya, kita masih masa pandemi, usahakan di rumah," kata Anies di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (13/6/2021)
Lonjakan kasus Covid-19 juga menyebabkan antrean pasien di Unit Gawat Darurat (UGD) RS Wisma Atlet.
Baca juga: Apa Itu Varian Covid-19 Alpha, Beta, dan Delta? Berikut Gejalanya
Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman mengatakan, perlunya intervensi hingga level keluarga untuk mengurai beban sistem kesehatan yang terjadi di DKI Jakarta.
"Kita tahu masyarakat kita ini kalau sakit itu ya di rumah. Sakit itu mengobati sendiri di rumah. Diam di rumah. Tidak ke faskes atau rumah sakit," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/6/2021).
Menurut Dicky, persentase masyarakat yang memilih untuk berdiam di rumah ketika sakit mencapai 80 persen. Hal tersebut diketahui berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) sebelum pandemi Covid-19 melanda.
"Apalagi dalam situasi pandemi, dengan stigma dan lain sebagainya," ujar Dicky.
Sehingga, menurut Dicky, untuk mengurai beban sistem kesehatan, harus dimulai dengan adanya ada program kunjungan ke rumah dari instansi terkait.
Pelaksanaan program tersebut melibatkan kader kesehatan, mengingat keterbatasan tenaga kesehatan yang saat ini fokus menangani pasien di fasilitas kesehatan.
Baca juga: Bertambah Lagi, Ini Daftar Terbaru 29 Daerah Zona Merah Covid-19
Program kunjungan rumah
Dicky mengatakan, program kunjungan ke rumah bertujuan untuk melakukan deteksi dini terhadap potensi penularan penyakit pada suatu kelompok masyarakat.