KOMPAS.com - Sejumlah fenomena astronomi menarik akan terjadi pada paruh kedua bulan Juni 2021.
Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebutkan, akan ada tiga fenomena astronomi yang terjadi, yaitu:
View this post on Instagram
Berikut informasi lengkap mengenai tiga fenomena astronomi tersebut:
Baca juga: 20 Fenomena Langit Mei 2021: Hujan Meteor hingga Matahari di Atas Kabah
Fase Bulan Baru terjadi pada 10 Juni 2021 pukul 17.52.33 WIB atau pukul 18.52.33 WITA atau pukul 19.52.33 WIT.
Fenomena tersebut terjadi pada jarak 404,25 kilometer dari Bumi (geosentrik) dan terletak di konstelasi Taurus.
Pada saat fenomena itu terjadi, Bulan tidak hanya membentuk konjungsi dengan Matahari, tetapi juga dengan Merkurius.
Sehingga, fenomena itu dapat disebut juga dengan Konjungsi Tripel Bulan-Merkurius-Matahari, meskipun tidak dapat diamati secara kasat mata, karena kecerlangannya rendah.
Adapun fenomena Fase Bulan Baru juga bertepatan dengan Gerhana Matahari Cincin (GMC), yang hanya dapat disaksikan di Pulau Ellesmere dan Baffin, Kanada, serta kawasan Siberia, Rusia.
Ketampakan maksimum GMC terjadi pada pukul 17.43.05 WIB atau pukul 18.43.05 WITA atau pukul 19.43.05 WIT.
Wilayah seperti Greenland, Islandia, Eropa, Rusia, Asia Tengah, dan China bagian barat, dapat menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Sebagian.
Kendati tidak dapat disaksikan secara langsung dari Indonesia, namun fenomena astronomi Gerhana Matahari Cincin masih dapat disaksikan secara live streaming.
Sejumlah situs menyediakan program live streaming pengamatan Gerhana Matahari Cincin, yang akan terjadi pada 10 Juni 2021.
Berikut linknya:
Baca juga: Daftar Wilayah yang Dapat Menyaksikan Gerhana Matahari Cincin 10 Juni
Konjungsi inferior Merkurius adalah konfigurasi ketika Bumi, Merkurius, dan Matahari berada pada satu garis lurus.
Sama seperti fenomena fase Bulan baru, saat terjadi konjungsi inferior, Merkurius tidak tampak baik ketika senja maupun fajar.