Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Perlu Beli TV Baru, Ini Cara Cari Channel TV Digital Pakai STB

Kompas.com - 08/06/2021, 18:00 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan menghentikan siaran TV analog secara total, paling lambat 2 November 2021.

Tahap pertama penghentian siaran TV analog dimulai paling lambat 17 Agustus 2021.

Penghentian total siaran TV analog itu dilakukan Kominfo dalam rangka migrasi menuju siaran TV digital.

Kominfo menyebutkan, siaran TV digital akan menghadirkan kualitas gambar yang lebih bersih, dan suara yang lebih jernih.

Untuk menyaksikan siaran TV digital, masyarakat membutuhkan TV yang sudah dilengkapi dengan penerima sinyal DVB-T2.

Namun, bagaimana dengan masyarakat yang hanya memiliki TV model lama? Apakah perlu membeli TV baru?

Baca juga: 5 Fakta Migrasi TV Analog ke TV Digital: Jadwal, Daftar Wilayah, dan Perbedaannya

Tidak perlu beli TV baru

Kominfo menyebutkan, masyarakat tidak harus membeli TV baru untuk dapat menikmati siaran TV digital.

TV model lama, seperti model tabung, masih bisa digunakan untuk menonton siaran TV digital, asalkan dilengkapi dengan Set Top Box (STB) yang mampu menangkap sinyal DVB-T2.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Kamis (3/6/2021) di situs jual beli online, harga STB atau dekoder DVB-T2 berada di kisaran Rp 200.000.

Untuk mengcek tipe STB atau TV digital yang mampu menangkap sinyal DVB-T2, dapat dicek melalui tautan berikut ini:

https://siarandigital.kominfo.go.id/informasi/perangkat-televisi 

Cara menangkap sinyal menggunakan STB

Kominfo memberikan panduan mengenai cara mencari saluran atau channel TV digital bagi pengguna STB DVB-T2.

Berikut langkah-langkahnya:

  1. Pastikan TV dan STB terhubung dengan listrik
  2. Nyalakan TV, kemudian masuk ke mode AV
  3. Bila terdapat beberapa mode AV, sesuaikan dengan koneksi STB, misalnya AV1, AV2, dan seterusnya
  4. Setelah mode AV ditentukan, nyalakan STB
  5. Tekan tombol "Menu" pada remot STB
  6. Cari menu "Pencarian Saluran" dan pilih "Pencarian Otomatis". Tunggu hingga pencarian selesai
  7. Jika pencarian sudah selesai pilih "Simpan"
  8. Selamat sinyal siaran TV digital sudah berhasil ditangkap.

Untuk diketahui, agar dapat menikmati siaran TV digital menggunakan STB, TV harus berada dalam mode AV.

Baca juga: Beda TV Analog dan Digital, Kenapa Harus Migrasi ke TV Digital?

TV digital bukan streaming internet

Kominfo menegaskan, siaran TV digital bukan streaming internet, yang membutuhkan pulsa atau kuota data.

Siaran TV digital berstatus FTA (free to air) alias tanpa biaya. Untuk menonton siaran TV digital, tidak perlu internet, pulsa, atau membayar biaya langganan tiap bulan.

Sama dengan siaran TV dulu, masyarakat masih bisa menikmati sinetron, tayangan musik, atau berita, namun dengan tampilan gambar dan suara yang lebih bagus.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Perangkat Penting untuk Migrasi ke TV Digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi 2 Lansia Ibu dan Anak Meninggal di dalam Rumah di Jakarta Selatan

Kronologi 2 Lansia Ibu dan Anak Meninggal di dalam Rumah di Jakarta Selatan

Tren
Terakhir Besok, Berikut Cara Lapor SPT Tahunan secara Online Via E-Filing

Terakhir Besok, Berikut Cara Lapor SPT Tahunan secara Online Via E-Filing

Tren
Korea Utara Menyensor Video Seorang Presenter yang Berkebun Pakai Celana Jeans

Korea Utara Menyensor Video Seorang Presenter yang Berkebun Pakai Celana Jeans

Tren
Daftar 74 Perguruan Tinggi yang Menjadi Pusat UTBK SNBT 2024, Mana Saja?

Daftar 74 Perguruan Tinggi yang Menjadi Pusat UTBK SNBT 2024, Mana Saja?

Tren
Daftar Urutan Film Godzilla, Terbaru 'Godzilla x Kong: The New Empire'

Daftar Urutan Film Godzilla, Terbaru "Godzilla x Kong: The New Empire"

Tren
10 Tanaman yang Berbahaya bagi Anjing Peliharaan, Ada Tulip dan Lidah Buaya

10 Tanaman yang Berbahaya bagi Anjing Peliharaan, Ada Tulip dan Lidah Buaya

Tren
Komite HAM PBB Soroti Pencalonan Gibran di Pilpres 2024

Komite HAM PBB Soroti Pencalonan Gibran di Pilpres 2024

Tren
Pemudik Meninggal Diduga Keracunan AC Mobil, Apa Tandanya Pendingin Sudah Rusak?

Pemudik Meninggal Diduga Keracunan AC Mobil, Apa Tandanya Pendingin Sudah Rusak?

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Makan Almond Setiap Hari?

Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Makan Almond Setiap Hari?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah di Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30-31 Maret 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah di Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30-31 Maret 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi Penculikan dan Pemerasan Penumpang GrabCar, Unair Buka Suara soal Plagiat Tugas

[POPULER TREN] Kronologi Penculikan dan Pemerasan Penumpang GrabCar, Unair Buka Suara soal Plagiat Tugas

Tren
Pintu Kayu di Film Titanic Dilelang dan Laku Rp 11 Miliar, Apa Spesialnya?

Pintu Kayu di Film Titanic Dilelang dan Laku Rp 11 Miliar, Apa Spesialnya?

Tren
Capai Rp 271 Triliun, Berikut Rincian Penghitungan Kasus Korupsi Timah di Bangka Belitung

Capai Rp 271 Triliun, Berikut Rincian Penghitungan Kasus Korupsi Timah di Bangka Belitung

Tren
Beredar Kabar Dugaan Calo Tiket Mudik dari Pejabat KAI, Ini Kata KAI

Beredar Kabar Dugaan Calo Tiket Mudik dari Pejabat KAI, Ini Kata KAI

Tren
10 Negara Terkuat di Dunia 2024, Amerika Serikat Masih Kokoh di Puncak

10 Negara Terkuat di Dunia 2024, Amerika Serikat Masih Kokoh di Puncak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com