Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas Perempuan: Penayangan Sinetron Zahra Seharusnya Dihentikan, Bukan Ganti Pemain

Kompas.com - 03/06/2021, 11:37 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sinetron “Suara Hati Istri” yang tayang di salah satu stasiun televisi swasta tengah mendapatkan sorotan publik.

Hal yang disoroti adalah isu pernikahan anak yang ada dalam alur cerita sinetron itu.

Pemeran Zahra dalam sinetron tersebut masih berusia 15 tahun dan berperan sebagai istri ketiga dari karakter Pak Tirta. 

Adegan-adegan dalam film ini juga menjadi sorotan dan dinilai tak pantas bagi pemeran yang masih berusia belia.

Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Andy Yentriyani mengaku geram karena tayangan seperti ini masih terus diproduksi dan dipublikasikan.

Baca juga: Kontroversi Sinetron Zahra Suara Hati Istri: Pemeran Usia 15 Tahun, Isu Perkawinan Anak, dan Eksploitasi Seksual

Andy menilai, dalam sinetron Zahra, terdapat penormalan eksploitasi anak dari keluarga miskin ke dalam perkawinan.

“Romantisasi perkawinan anak (baik terhadap pihak anak maupun laki-laki berusia lanjut untuk menikahi anak),” ujar Andy saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/6/2021).

“Padahal kita sungguh-sungguh menghadapi masalah perkawinan anak,” ujar Andy.

Andy mengatakan, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) juga punya peran penting untuk mengawasi jam tayang dengan ketat.

Menurut dia, KPI dapat melakukan pengawasan dan pembinaan yang lebih pro aktif dan upaya penindakan yang lebih serius.

Terkait sinetron "Suara Hati Istri", ia berpendapat, yang dilakukan seharusnya bukan hanya mengganti pemain, tetapi menghentikan penayangannya.

“Misalnya saja, dalam kasus Zahra penghentian tayangan seharusnya dilakukan bukan semata mengganti pemainnya,” kata Andy:

Pihak lain yang menjadi pengiklan seharusnya juga menelaah sinetron yang disponsorinya, sebagai bentuk dukungan agar sinetron menjadi tontonan yang layak bagi masyarakat.

“Pihak swasta seharusnya juga bisa membantu dengan tidak mendukung penayangan yang bermuatan misoginis ini,” ujar dia.

Baca juga: KPAI soal Sinetron Zahra: Ada Potensi Eksploitasi Anak dan Seksual

Berdasarkan data perkawinan anak yang disusun pada Maret lalu, selama pandemi Covid-19 tahun 2020, sebanyak 176 anak per hari memasuki perkawinan, dengan 90 persen di antaranya diperkirakan anak perempuan.

Selama tahun 2020, lanjut Andy, berdasarkan data yang masuk ke Komnas Perempuan, jumlah dispensasi perkawinan anak sebanyak 64.211.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com