4. Google Chrome
Berikutnya adalah menggunakan Google Chrome.
Peramban ini memiliki fitur pemeriksaan kata sandi yang dapat digunakan untuk melihat apakah kata sandi telah disusupi peretas atau belum.
Fitur ini bekerja bagi pengguna yang memanfaatkan pengelola kata sandi yang tersedia di Google Chrome.
Coba masuk di pengaturan "Sync and Google Services".
Pada versi Chrome 79, pengguna akan mendapat peringatan apabila kata sandi pada situs yang diakses ternyata telah diretas.
Peringatan akan didapat tanpa harus menyimpan situs terlebih dahulu di browser.
Baca juga: Google Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk 20 Posisi, Ini Rinciannya...
5. Dehashed
Selain keempat aplikasi atau situs tadi, ada pula situs Dehashed yang dapat digunakan untuk mengecek kemanan akun dari upaya peretasan.
Mengutip laman Hacked (4/12/2020), Dehashed merupakan alat canggih untuk memeriksa keamanan informasi digital.
Tidak seperti alat atau aplikasi lainnya, Dehashed tidak hanya mencakup sekedar alamat email, pengguna dapat memasukkan istilah pencarian apa pun, seperti nama pengguna lama untuk melakukan pemeriksaan.
Baca juga: Cara Melindungi dan Mencegah E-mail Dibajak
Dehashed juga menawarkan fitur khusus untuk membantu pengguna menghapus entri data pribadi apa pun yang ditemukan di internet.
Jika Anda adalah orang yang khawatir nama pengguna lama yang tidak lagi Anda gunakan akan disusupi, maka penting untung mempertimbangkan penggunaan Dehashed.
Namun sebelumnya, untuk alasan keamanan, Anda harus membuat akun sebelum dapat memeriksa detail data yang ditemukan.
Baca juga: Saat Akun di Media Sosial Kena Bajak, Apa yang Harus Dilakukan?