KOMPAS.com - Pembajakan akun di media sosial dapat menimpa siapa saja, tanpa terkecuali.
Diberitakan Kompas.com (19/7/2020), sederet tokoh ternama juga sempat mengalami pembajakan akun di Twitter, termasuk akun milik Bill Gates, Elon Musk, hingga mantan Presiden AS Barrack Obana.
Peretas memakai akun-akun tersebut untuk melancarkan upaya penipuan dengan mengunggah twit berisi permintaan donasi dalam bentuk cryptocurrency Bitcoin.
Baca juga: Trending di Twitter, Berikut Sekilas tentang Gunung Lawu dan Empat Jalur Pendakiannya
Dari investigasi Twitter, setidaknya sekitar 130 akun diincar peretas, sebanyak 45 di antaranya berhasil dibajak dengan cara reset password, kembali login, kemudian mengunggah twit penipuan.
Terbaru, akun Twitter Pandu Riono, epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) juga diretas oleh oknum yang tidak bertanggung jawab pada Rabu (19/8/2020) malam.
Pandu pun membenarkan hal tersebut. "Iya di-hack," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (19/8/2020) malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Baca juga: Hati-hati, Berikut Ciri-ciri WhatsApp yang Sedang Disadap
Mengetahui akun Pandu diretas, sejumlah warganet langsung membagikan informasi tersebut dan meminta warganet lainnya untuk melaporkan akun dengan opsi "akun ini telah diretas".
Adapun langkah ini dilakukan guna menyelamatkan akun Twitter Pandu Riono.
Kabar peretasan akun Twitter Pandu Riono pun ramai di media sosial.
Baca juga: Viral, Video Juru Parkir di Medan Tendang dan Peras Pengendara Motor
Lantas, apa yang harus dilakukan ketika akun kita diretas?
Security Digital Trainer Yerry Niko Borang menyampaikan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan ketika akun kita betul-betul diretas oleh orang lain.
"Langkahnya bisa mulai dengan mengubah password, lalu memeriksa jika kita telah mengaktifkan dua faktor otentitfikasi (2FA)," ujar Yerry saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/8/2020).
Ia menambahkan, apabila langkah tersebut belum berhasil untuk upaya memulihkan akun, pemilik akun yang bersangkutan dapat mengecek ke bagian "Help Twitter" atau "Bantuan Twitter".
"Di situ ada formulir di mana kita dapat mengadu langsung ke Twitter," katanya lagi.
Baca juga: Ramai soal Kisah Penipuan Transaksi Online di Tengah Pandemi, Bagaimana Cara Mencegahnya?
Diketahui, pengisian pada formulir tersebut merupakan salah satu langkah untuk mengembalikan akun yang diretas.