Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fitur Baru di Aplikasi Kencan, Bisa Tahu Status Vaksinasi Seseorang

Kompas.com - 22/05/2021, 17:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah aplikasi kencan membuat fitur untuk mengetahui apakah orang di aplikasi tersebut sudah disuntik vaksinasi Covid-19 atau belum.

Pembuatan fitur baru ini untuk menunjukkan dukungan atas proses vaksinasi Covid-19.

Melansir NBC News, Jumat (21/5/2021), Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menargetkan agar 70 persen warganya sudah mendapat vaksinasi sebelum 4 Juli 2021.

Gedung Putih, pusat pemerintahan AS, mengumumkan, beberapa aplikasi kencan terbesar di negara itu meluncurkan fitur baru untuk mendorong orang mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Aplikasi tersebut akan menawarkan kepada pengguna lencana yang menunjukkan status vaksinasi mereka dan akses ke konten premium bagi mereka yang telah menerima suntikan.

Baca juga: Mengenal Aplikasi P-Care Vaksinasi dari BPJS Kesehatan

Aplikasi kencan

Adapun aplikasi kencan yang mendukung program vaksinasi Covid-19, meliputi:

  • Tinder
  • OkCupid
  • Hinge
  • Bumble
  • Badoo
  • BLK
  • Chispa
  • Match
  • Plenty of Fish

Melansir Forbes, Tinder juga akan menawarkan sumber daya dan detail tentang status vaksinasi.

OkCupid juga menyatakan menyediakan sistem pencocokan baru yang memungkinkan pengguna untuk mencari berdasarkan status vaksinasi.

Orang yang divaksinasi juga akan menerima 'Boost' gratis untuk memindahkan profil mereka ke bagian depan.

Gedung Putih mencatat, OkCupid telah menemukan bahwa orang yang bersedia atau telah divaksinasi mendapatkan 14 persen lebih banyak kecocokan dibandingkan dengan mereka yang tidak divaksin.

Sementara, menurut Axios, Bumble dan Badoo akan mengizinkan pengguna AS untuk menambahkan lencana "divaksinasi" ke profil mereka dan menawarkan kredit untuk fitur premium seperti "Superswipes".

Baca juga: CDC: Warga AS yang Telah Divaksin Penuh Bisa Berkumpul Tanpa Masker, Ini Syaratnya

Status vaksinasi

Sejauh ini, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, lebih dari 60 persen orang dewasa telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, dan hanya di bawah 50 persen orang dewasa yang divaksinasi penuh.

Pemerintah AS bukan satu-satunya yang ingin memanfaatkan aplikasi kencan untuk mendorong vaksinasi.

Pejabat Pemerintah Inggris juga berencana mendekati layanan kencan populer seperti Tinder sebagai bagian dari upaya untuk meminimalkan keraguan vaksin di kalangan anak muda Inggris.

Salah satu ide yang dilaporkan sedang dipertimbangkan adalah “centang biru” atau spanduk pada profil orang yang telah divaksinasi.

Pemerintah juga mempertimbangkan mendanai iklan di aplikasi untuk menggambarkan manfaat vaksin.

Meski ada kekhawatiran bahwa orang bisa menunjukkan tanda centang ini tanpa harus membuktikan bahwa mereka divaksinasi, hal ini bisa memiliki implikasi hukum dan moral.

Oleh karena itu, upaya yang lebih kuat sementara ini difokuskan pada peluncuran kampanye melalui iklan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com