Secara global, GBT kali ini dapat disaksikan dari wilayah Asia Timur, Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru, Oseania, sebagian besar benua Amerika kecuali Kanada bagian Timur, Kepulauan Virgin sampai dengan Trinidad-Tobago, Brasil bagian timur, Guyana, Suriname, dan Guyana Perancis.
Sedangkan untuk wilayah Indonesia, GBT kali ini dapat disaksikan di seluruh Indonesia dari arah Timur-Tenggara (hingga Tenggara untuk Indonesia bagian Timur).
Lapan menyebutkan, untuk menyaksikan GBT Merah Super tidak perlu menggunakan alat bantu optik apapun.
Baca juga: 4 Mitos Gerhana Bulan dari Seluruh Dunia, Sering Dianggap Buruk
Menurut Lapan, GBT yang beriringan dengan Hari Raya Waisak sudah beberapa kali terjadi dalam seabad terakhir, yakni pada 24 Mei 1990, 14 Mei 1938, 14 Mei 1957, 25 Mei 1975, dan 16 Mei 2003.
Lapan menyebutkan, fenomena serupa akan kembali terjadi pada 26 Mei 2040, 7 Mei 2050, 6 Mei 2069, 17 Mei 2087, dan 29 Mei 2106.
Sedangkan fenomena Bulan Super Merah yang beriringan dengan Hari Raya Waisak pernah terjadi sebanyak empat kali pada abad ke-19, yakni pada 10 Mei 1808, 21 Mei 1826, 1 Juni 1844, dan 21 Mei 1845.
Lapan mengatakan, fenomena tersebut akan berulang setiap 195 tahun sekali, dan akan kembali terjadi pada 10 Mei 2199, 21 Mei 2217, dan 16 Mei 2394.
Baca juga: CPNS 2021: Jadwal, Jumlah Formasi, Link Pendaftaran, Syarat, dan Materi Seleksi
Berikut jadwal GBT Merah Super untuk wilayah Indonesia dari Lapan: