Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Joe Biden Tak Berkantor di Washington DC, Amerika Serikat Dikendalikan Militer

Kompas.com - 04/05/2021, 19:27 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan Facebook menyebut bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tidak berkantor di Washington DC.

Informasi tersebut menyertakan narasi bahwa negara itu sedang dikendalikan militer

Dari penelusuran Kompas.com, informasi tersebut tidak benar alias hoaks.

Joe Biden masih berkantor di Washington DC dan AS masih menjadi negara republik presidensial

Narasi yang beredar

Informasi yang menyebutkan Biden tidak berkantor di Washington DC dan AS sedang ada di bawah kendali militer, disebarkan oleh akun Facebook Hakim Waluyo, pada Jumat (30/4/2021) pukul 11.49 WIB.

Berikut narasi yang disebutkan oleh pengunggah: 

"Faktanya saat ini USA untuk sementara dikendalikan oleh militer. Biden bahkan tidak berkantor di Washington DC. Washington DC sudah menjadi negara terpisah dari USA. Itulah mengapa ada berita tentang upaya menjadikan Washington DC sebagai negara bagian ke 51.

Video-video Biden yang muncul di berita-berita adalah video-video editan seperti studio film membuat film. Itulah mengapa Biden sangat jarang muncul ke publik langsung dan menjadi fokus berita internasional sebagaimana dulu presiden AS mendominasi pemberitaan global.
Teknik green screen sering digunakan Biden untuk muncul dalam berita. Diambil syuting baru dengan green screen di latar belakang lalu diedit gabungkan dengan video-video lama.

Lihat foto-foto ilustrasi itu yang menggambarkan bagaimana proses pengambilan video di tangga pesawat dengan green screen yang nantinya digabungkan dengan video lama melalui proses editing, sehingga seolah-olah turun dari pesawat militer.

Karena tidak berwenang atas komando militer USA tentu kesulitan mengambil video dengan pesawat asli, maka digunakan rekaman video lama. Maka tim Biden sering kesulitan mendapatkan potongan-potongan video lama yang tidak mencolok diingat publik untuk dijadikan bahan berita manipulasi.

Proses pengadilan atas kecurangan dengan surat suara palsu di USA masih sedang diselesaikan. Surat suara asli diberi water mark dan penyelidikan akan mendapatkan surat-surat suara palsu yang jumlahnya jutaan itu.

Trump ingin cara-cara legal konstitusional untuk membuktikan kemenangannya sehingga diterima publik tanpa menimbulkan prasangka dan huru-hara alias cara-cara damai.

Secara konstitusional USA sudah dikembalikan ke konstitusi asli oleh Trump pada th 2018. Itulah mengapa militer USA tunduk pada komando dari Trump dari pada patuh pada Biden. Di mata militer USA, Biden adalah kepala negara asing."

Penelusuran Kompas.com

Sebelumnya, dari unggahan tersebut, ada sejumlah hal yang perlu diklarifikasi, yakni: 

1. AS ada di bawah kendali militer

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com