Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan Ventilasi, Penting untuk Cegah Penularan Covid-19 dalam Ruangan

Kompas.com - 03/05/2021, 06:32 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan adanya ventilasi yang baik di dalam ruangan untuk mencegah penularan Covid-19.

Direktur departemen kesehatan masyarakat, penentu kesehatan lingkungan dan sosial WHO, dr Maria Neira, mengatakan bahwa ventilasi merupakan aspek yang penting.

Hal ini dia sampaikan melalui Twitter @WHO, pada 30 April 2021.

Baca juga: Jokowi Disuntik Vaksin Pertama, Ini Cara Kerja Vaksin Sinovac Cegah Covid-19

"Ventilasi merupakan aspek yang sangat penting, faktor yang sangat penting untuk mencegah penyebaran virus di dalam ruangan," kata Maria.

Sirkulasi udara

Ventilasi alami dan sederhana yang selama ini ada di ruangan dapat dijumpai dalam bentuk pintu dan jendela.

Jika ventilasi alami ini dibuka, maka akan ada sirkulasi dan pembaruan udara sehat yang kita hirup.

"Kapan pun memungkinkan di ruang publik atau di gedung, pastikan ada ventilasi alami, dengan membuka jendela," kata Maria.

Maria juga menyarankan agar tempat-tempat seperti lingkungan sekolah, tempat kerja atau wisata, meningkatkan ruang pergantian udara.

Baca juga: Melihat Inovasi Baru pada Halte Bus di Korea Selatan untuk Cegah Covid-19

Caranya, bisa dengan meningkatkan laju ventilasi secara alami atau mekanis. Ini untuk menghindari sirkulasi ulang udara.

Ukuran ventilasi

Setiap ruangan membutuhkan jumlah dan ukuran ventilasi yang berbeda.

Pertimbangan ukuran ventilasi tersebut, menurut Maria, dapat membertimbangkan hal berikut:

  1. Ukuran atau seberapa besar ruangan
  2. Tingkat hunian atau jumlah orang yang menempati ruangan itu
  3. Jenis aktivitas yang dilakukan di ruang itu

"Dan tentunya ada rumus untuk menghitung semua itu. Tapi intinya yang kita tahu adalah memperbaharui udara," jelas Maria.

Maria mencontohkan, jika dalam satu jam ada pembaruan udara enam kali, maka masuk akal untuk memastikan bahwa tindakan ini mengurangi atau mencegah penyebaran virus di dalam ruangan.

Baca juga: CDC Perbarui Patokan, Ini Masker Terbaik dan yang Dilarang Dipakai untuk Cegah Covid-19

Adanya ventilasi dalam ruangan merupakan salah satu bentuk intervensi untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Meski demikian, Maria menekankan bahwa adanya ventilasi bukan satu-satunya cara untuk mencegah penyebaran.

"Harap jangan lupa bahwa ventilasi sangat penting tetapi itu bukan satu-satunya ukuran," kata dia.

Polusi udara

Wilayah dengan tingkat polusi udara yang tinggi menghadapi dilema terkait masalah ventilasi.

Maria merasa prihatin dengan polusi udara di beberapa wilayah yang juga jadi perhatian WHO selama ini.

"Dan seperti yang Anda ketahui, ini adalah masalah kesehatan masyarakat utama yang masih bertanggung jawab atas 7 juta kematian dini setiap tahun," ujar Maria.

Untuk mengurangi polusi udara di luar ruangan, perlu adanya campur tangan pihak berwenang untuk mengatasinya.

Dengan demikian, penerapan ventilasi ruangan untuk wilayah dengan tingkat polusi tinggi belum dapat diterapkan.

"Memastikan adanya ventilasi alami, kecuali, tentu saja, jika Anda sangat dekat dengan sumber emisi, atau terdapat tingkat polusi yang sangat berat dan sangat tinggi," kata Maria.

Penerapan ventilasi alami harus mempertimbangkan kapasitas dan wilayah tempat tinggal.

"Anda dapat mempertimbangkan apa yang mereka sebut pembersih udara, dan tentu saja filter HEPA, yang di beberapa bangunan tempat tinggal sudah tersedia," ujar dia.

Baca juga: Saat Masker Disebut Lebih Efektif Cegah Covid-19 Dibanding Vaksin...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com