Ada pula tradisi yang dinamakan perang ketupat, yang diselenggarakan rutin di beberapa daerah di nusantara.
Seperti perang ketupat di Bangka setiap memasuki 1 Muharram, dan perang ketupat di Badung Bali yang digelar dengan tujuan agar mendapatkan berkah dan keselamatan.
Baca juga: Ketupat Sumpil, Simbol Hubungan Tuhan dan Manusia dalam Perayaan Maulid Nabi
Seperti dilansir dari Kompas.com (20/05/2020), ketupat disebut juga kupat oleh masyarakat Sunda dan Jawa. Kupat sendiri memiliki arti unik, yaitu ngaku lepat atau mengakui kesalahan.
Dalam prasasti yang diteliti para ahli, ketupat sebenarnya sudah ada sejak zaman pra-Islam. Yaitu pada tulisan prasasti yang menyatakan ada sebuah wujud makanan beras yang dibungkus oleh nyiur.
Ketupat juga tak hanya ditemukan di Indonesia saja. Di Asia Tenggara khususnya daerah yang didominasi Suku Melayu, sajian ketupat juga bisa ditemukan bersanding dengan aneka sajian berkuah seperti opor.
Beberapa hari menjelang 1 Syawal, bisa dipastikan akan banyak penjaja selongsong ketupat yang berderet di pasar-pasar tradisional.
Uniknya, mungkin untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang tak lihai mengolah ketupat, kini hadir pula berbagai brand ketupat instan mini yang bisa ditemukan di toko online.
Ketupat mini ini berbahan baku beras, dimasukkan ke dalam plastik-plastik ukuran kecil, dan harus direbus hingga pulen ketika kita akan mengonsumsinya.
Meski tak dilengkapi selongsong janur yang khas, tapi paling tidak, ketupat mini ini bisa menjadi penolong para perantau yang tak bisa mudik mencicip ketupat dan opor olahan kampung halaman di tahun ini.
Baca juga: 4 Cara Masak Ayam agar Tidak Amis, Bekal Bikin Opor Enak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.