Tidak hanya berhenti pada bisnis rokok dan BCA, Djarum Group juga membuka lini usaha perangkat elektronik melalui Polytron.
Grup tersebut juga mulai merambah ke sektor industri digital, dengan perusahaan pemodal ventura, GDP Venture.
Putra ketiga Budi Hartono, Martin B Hartono, saat ini tercatat sebagai CEO GDP Venture.
Perusahaan yang didirikan pada 2010 itu berfokus pada komunitas digital, media, perdagangan, dan bidang-bidang lain di sektor digital.
Sejumlah perusahaan yang mendapat suntikan dana dari GDP Venture antara lain, Blibli.com, Halodoc, Gojek, tiket.com, dan infokost.id.
GDP Venture juga mendanai sejumlah media dan komunitas digital, seperti Kaskus, Bolalob, Historia, IDN Media, Kumparan, Kurio, Narasi, Lokadata, dan Opini.id.
Berdasarkan data yang dihimpun Forbes, kekayaan Budi Hartono dalam lima tahun terakhir mengalami peningkatan, kecuali pada tahun 2020.
Pada tahun 2017, Budi Hartono tercatat memiliki total kekayaan 9 miliar dollar AS, dan menempati peringkat 140 orang terkaya di dunia.
Kemudian, pada 2018, kekayaannya meningkat menjadi 17,4 miliar dollar AS, dan membuat Budi Hartono berada di peringkat 69 orang terkaya di dunia.
Kekayaan Budi Hartono kembali meningkat pada 2019, menjadi 18,6 miliar dollar AS, dan membuatnya duduk di posisi 54 dalam daftar 100 orang terkaya di dunia.
Akan tetapi pada 2019, kekayaannya merosot menjadi 13,6 miliar dollar AS, dan peringkatnya turun menjadi 80.
Pada tahun 2021, Forbes mencatat kekayaan Budi Hartono berhasil pulih dan meningkat menjadi 20,5 miliar dollar AS, sekaligus menempatkannya di posisi 86.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.