Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Nasib Saya yang Jadi Korban Diskriminasi Berat Badan

Kompas.com - 23/04/2021, 09:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

NASKAH yang dimuat Kompas.com 20 April 2021 Saya Korban Diskriminasi Berat Badan  memperoleh banyak tanggapan.

Mayoritas setuju bahwa memang pada kenyataan senantiasa bahkan niscaya hadir diskriminasi berat badan terhadap manusia yang dianggap overweight.

Sebenarnya saya menulis naskah tragedi campur komedi tersebut dengan harapan akan banyak yang berbelas kasih maka menghibur saya. Ternyata harapan saya itu abadi bertahan sebagai harapan belaka.

Yang menghibur saya semuanya tidak gendut maka timbul kecurigaan apakah benar-benar menghibur atau mensyukuri keindahan tubuh mereka sendiri.

Ada pula yang berupaya menghibur dengan penegasan bahwa tubuh sekedar casing maka jangan dijadikan alasan untuk merasa selaras yang pernah diungkap oleh Yuni Shara.

Sayang, Yuni Shara de facto bertubuh mungil jelita dan sama sekali tidak gendut maka contoh ungkapan Yuni Shara malah memperparah diskriminasi berat badan terhadap saya.

Lain halnya Sang Begawan aktivis propagandis sains Lukas Luwarso yang tidak jelas niatannya apakah sebenarnya mau menghibur atau menertawakan saya dengan komen sangat ilmiah sekaligus spiritual namun atau maka nyakitin.

“Turut prihatin Pak Jaya. Tuhan memberikan cobaan berat (badan) di dunia, nanti di-ringan-kan masuk surganya. Ini secara keyakinan. Secara saintifik, sebaiknya Pak Jaya pindah ke Planet Mars. Gaya gravitasi Mars cuma 30 persen dari gravitasi Bumi. Di Planet Mars berat Pak Jaya akan berkurang 70 persen. Jadi Pak Jaya bukan overweight, tapi cuma salah planet.”

Lain halnya dengan mantan Wagub Timtim, Letjen Suryo Prabowo yang menyatakan tidak masalah gendut atau overweight sebab yang penting hepi padahal beliau tahu saya tidak hepi.

Mantan KSAU Marsekal Chappiy Hakim mentang-mentang tidak overweight malah tega posting foto-foto saat beryoga demi pamer keindahan serta kelenturan tubuh dirinya sendiri.

Sementara dukungan Lieus Sungkharisma tidak bermakna bagi saya sebab beliau malah lebih overweight ketimbang saya.

Yang paling saya tunggu-tunggu adalah reaksi perusahaan asuransi yang siapa tahu tergerak nurani kemanusiaan sehingga berbelas kasih memberikan discount demi mengurangsi beban tambahan premi asuransi kesehatan berlipat-ganda khusus bagi saya yang overweight ini.

Ternyata nihil alias tidak ada yang berbelas kasihan. Tampaknya sudah menjadi suratan takdir bahwa secara kodrati apa mau dikata memang saya bernasib gendut maka overweight maka didiskriminir.

Maka seharusnya saya ikhlas menerima takdir secara legowo saja. Sambil justru mensyukuri bahwa Yang Maha Kuasa menganugrahkan berkah karunia izin perkenan sehingga saya masih hidup sampai saat saya menulis naskah yang sedang Anda baca ini.

Jika pada saat Anda membaca naskah ini ternyata saya sudah meninggalkan dunia fana berarti Yang Maha Kuasa sudah tidak mengizinkan saya untuk hidup lebih lanjut. Amin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com