Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Jaga Pola Makan pada Bulan Puasa

Kompas.com - 15/04/2021, 16:00 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada bulan puasa, umat Muslim menahan lapar dan dahaga setidaknya sekitar 12 jam. Orang yang menjalankan puasa hanya dapat makan atau minum saat sahur dan berbuka puasa.

Meskipun pola makan berubah, perhatikan agar tetap terkontrol dengan baik.  

Bagaimana tips menjaga pola makan pada bulan puasa?

Dokter Ahli Gizi Dr dr Tan Shot Yen, M.Hum menjelaskan, sahur bisa diibaratkan sebagai sarapan yang terlalu pagi, sedangkan buka puasa menjadi makan siang yang terlambat.

Baca juga: Jangan Konsumsi Makanan seperti Ini Saat Sahur

Perlu diperhatikan, saat puasa tetap harus memperhatikan makanan dan minuman yang masuk dalam tubuh.

Minuman

Ilustrasi air putihYSedova Ilustrasi air putih
Bagi mereka yang berpuasa, disarankan untuk meminum sesuatu yang tidak memicu buang air kecil.

“Yang pasti minuman bukan yang bikin pipis jadi sering, teh dan kopi. Memang rasanya nyaman, hangat-hangat gitu, tapi keduanya diuretik,” ujar Tan kepada Kompas.com, Kamis (8/4/2021).

Untuk menjaga cairan agar tubuh tetap terhidrasi, kita membutuhkan delapan gelas per hari.

Saat berpuasa, banyaknya cairan yang harus masuk dalam tubuh dapat dibagi saat sahur, buka puasa, dan setelah maghrib.

Baca juga: 7 Manfaat Minum Air Putih, Apa Saja?

Makanan

Sementara, untuk asupan makanan, usahakan tidak terlalu banyak karbohidrat karena karbohidrat lebih cepat dicerna tubuh menjadi gula.

“Terlalu banyak karbo (dengan harapan bisa nahan lapar), justru bikin lapar lebih cepat mendera karena karbohidrat seperti nasi, mie, dan lainnya lekas dicerna menjadi gula,” kata Tan.

Ingat, penting juga untuk tetap mengonsumsi sayur dan buah.

“Adanya sayur dan buah separuh piring justru seratnya membuat kenyang lebih lama, kaya antioksidan dan polifenol,” ujat dia.

Sebaiknya, hindari juga lemak dan makanan kering tahan lama seperti abon, kering tempe, dan lainnya.

Makanan seperti ini, kata Tan, memang praktis tetapi buat penderita GERD dan nyeri lambung tak disarankan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com