Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Kasus Gay di Thailand, Mengapa Netizen Gemar Nyinyir dan Komentar Negatif di Jagat Maya?

Kompas.com - 15/04/2021, 13:31 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sejumlah alasan yang mendasari

Ada sejumlah alasan mengapa hal itu terjadi.

Pertama adalah jarak.

Di media sosial, netizen dan pihak yang mereka komentari berada dalam jarak tertentu yang hanya bisa dijangkau melalui media atau alat, tidak secara langsung.

"Ini membuat kita pun lebih punya sedikit konsekuensinya dibandingkan dengan kalau kita bicara langsung. Kalau kita bicara langsung tentu selalu ada potensi lawan bicara kita ini marah atau mengeluarkan emosi dan lain sebagainya. Kalau lewat medium atau lewat device tentu lebih terlindung kita," kata Enda.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Body Shaming yang Sempat Ramai di Media Sosial...

Alasan lain, di media sosial tidak ada reaksi secara fisik atau emosi dari pihak yang dikenai aksi yang dapat dilihat langsung oleh netizen yang dalam hal ini menjadi pelaku penyerangan, penghujatan, dan sebagainya.

"Konsekuensi fisik mungkin orangnya marah, kita pun juga terlindung dari konsekuensi emosional ya, jadi kita tidak perlu melihat orang marah atau orang nangis atau orang sedih gara-gara kata-kata yang kita sampaikan, karena kita tidak akan bisa melihatnya secara langsung. Termasuk juga gestur," papar Enda.

Selanjutnya, mengapa di media sosial netizen cenderung lebih ringan dalam bertindak yang demikian itu dikarenakan adanya kelompok berpikir komunitas atau group think.

"Kita tidak berpikir secara individual tapi mengikuti alur mayoritas atau nada yang sudah disampaikan oleh orang-orang lain dalam forum yang sama dan dengan kondisi itu, maka kita pun seolah-olah jadi kayak berlomba siapa yang bisa paling lucu atau paling kejam atau paling keji atau paling menusuk perasaan orang. Itu juga mengakibatkan intensitas ke dalam "kekejaman" komentar kita juga makin meninggi," papar dia.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Microneedling yang Tengah Viral di Media Sosial...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com