Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Valentino "Jebret" dan Ramai Gerakan Mute Massal di Twitter, Ada Apa?

Kompas.com - 14/04/2021, 15:29 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nama komentator sepak bola, Valentino "Jebret" Simanjuntak, mendadak ramai diperbincangkan belakangan ini.

Seperti diketahui, pria yang akrab dipanggil Bung Valent itu mulai mencuat namanya ketika memandu jalannya laga Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF 2013 silam.

Saat itu, slogan "Jebret" yang kerap ia lontarkan ketika Garuda Muda mendapatkan peluang di depan gawang, begitu kental dan diingat hingga saat ini.

Baca juga: Ada Fitur Mute Selamanya di WhatsApp, Mengapa Tidak Left Group Saja?

Valentino pun semakin dikenal berkat gaya komentatornya yang unik, ditambah lagi adanya istilah-istilah nyeleneh sebagai ciri khasnya.

Bersama dengan Rendra Soedjono, Ponaryo Astaman, dan Bung Kusnaeni, Valentino berkesempatan untuk memandu laga di Piala Menpora 2021.

Walaupun turnamen yang dipandunya tersebut belum usai, mantan pengurus Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) itu dianggap hiperbola atau lebay oleh admin Twitter resmi Bali United.

Admin Bali United meminta ke pihak Indosiar selaku pemegang hak siar Piala Menpora 2021, agar pertandingan Serdadu Tridatu vs PS Sleman "tidak terlalu dibawa dengan hiperbola" walau cuitan tersebut akhirnya dihapus.

Hal tersebut kemudian memantik warganet untuk mengkritik gaya bahasa Valentino yang diklaim berisik dan berlebihan dalam membawakan pertandingan.

Ujungnya, muncul tagar #GerakanMuteMassal yang sempat memuncaki daftar trending topic di media sosial Twitter.

Baca juga: Valentino Ucapkan Jebret Setiap 1,6 Menit

Tanggapan Valentino

Melalui kanal YouTube Jebreeet Media TV, Valentino mengaku tidak mempermasalahkan adanya Gerakan Mute Massal tersebut.

Namun demikian, ia tidak terima dengan akun-akun medsos yang melontarkan komentar yang kelewat batas.

Valentino pun mengklaim saat ini bersama kuasa hukumnya melacak sejumlah akun yang dianggapnya melanggar UU ITE.

"Gua mencatat beberapa akun yang ngomongnya kasar, ada sekitar 30 akun yang enggak cuma sekali kasih komen," kata Valentino, Selasa (13/4/2021).

"Setelah dilihat, rata-rata mereka followers-nya nol. Nah, itu sudah gua serahkan ke kantor firma hukum karena kita juga harus mengedukasi (netizen)," tambahnya

"Firma ini yang ngontak gua untuk urusan UU ITE segala macam. Sudah gua serahkan ke firma ini," tutur Valentino.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com