Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Menemani Anjing dan Kucing yang Tengah Berduka karena Kematian

Kompas.com - 10/04/2021, 20:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Hewan seringkali memiliki ikatan kuat dengan pemiliknya juga dengan partner satu spesiesnya.

Ketika pemilik atau temannya ini pergi atau meninggal dunia, hewan pun akan merasakan duka.

Salah satu contoh hewan yang menyimpan duka berkepanjangan adalah Hachiko. Seekor anjing ras Akita yang hidup di sekitar tahun 1920.

Hachiko yang ditinggal mati pemiliknya ini tetap melakukan kebiasaan rutin yang sudah dilakukannya setiap hari selama bertahun-tahun.

Yaitu menunggu pemiliknya pulang kerja di sebuah stasiun kereta.

Dilansir dari Huffpot, Kate Mornement, seorang peneliti tingkah laku satwa dari Australia, mengatakan bahwa binatang memang bisa berduka karena ditinggal oleh teman manusianya atau teman sesama spesiesnya.

Bahkan, sudah ada penelitian yang membuktikan bahwa anjing dan kucing adalah dua jenis hewan yang bisa berduka karena kematian.

Baca juga: Kenali Kesedihan Anjing, Agar Tak Berlarut Menuju Depresi

Manifestasi duka dari binatang

Tak hanya anjing dan kucing saja yang bisa berduka karena kematian. Gajah dan merpati, adalah dua hewan yang dikenal setia dan akan berduka hingga menempuh ajal ketika ditinggal mati pasangannya.

Jika manusia menangis kemudian menarik diri, kurang lebih seperti itu jugalah manifestasi duka yang dirasakan binatang. 

Ilustrasi anjing berdukaUnsplash/Victoria Priessnitz Ilustrasi anjing berduka

Menurut Marc Bekoff, profesor ekologi dari University of Colorado, hewan yang berduka memiliki ciri-ciri umum hampir sama.

Yaitu menolak makan, berhenti bermain, berjalan pelan dengan kepala dan ekor tertarik ke bawah, dan menarik diri dari lingkungannya.

Perubahan tingkah laku, adalah ciri utama hewan yang tengah berduka.  

Sedangkan pada kucing, reaksi duka yang ada bisa sedikit lebih berbeda. Mulai dari menolak makan hingga lebih galak dan agresif kepada pemiliknya.

Carole Wilbourn, seorang terapis kucing dari New York, mengatakan bahwa manifestasi duka dari kucing seringnya berupa perubahan tingkah laku yang jadi lebih destruktif.

Kucing bisa sakit, dan menolak buang air besar di kotak pasirnya. Stres bisa memicu tumbulnya penyakit, atau menambah parah penyakit yang sudah ada.

Baca juga: Tips Memandikan Kucing Takut Air secara Aman agar Bebas dari Cakaran

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com