Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GeNose Jangan Dulu Jadi Syarat Perjalanan, Ini Alasan Epidemiolog

Kompas.com - 30/03/2021, 17:00 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alat deteksi Covid-19 GeNose C19 mulai dipergunakan sebagai syarat perjalanan dalam negeri, baik transportasi darat, laut, dan udara.

Ketentuan penggunaan GeNose ini tertuang dalam SE Nomor 12 Tahun 2021 yang mengatur perjalanan dalam negeri berlaku 1 April.

Sejumlah bandara pun mulai menempatkan alat pendeteksi Covid-19 buatan tim peneliti dari Universitas Gajah Mada (UGM) ini.

Bandara yang menyediakan layanan ini adalah Yogyakarta International Airport (YIA), Juanda Surabaya, Husein Sastranegara Bandung, dan Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Di balik keterjangkauannya, bagaimana sebenarnya tingkat akurasi dari GeNose ini dibandingkan PCR? Apakah sudah cukup jadi syarat perjalanan?

Baca juga: Jangan Lakukan Hal Ini Termasuk Merokok agar Tes GeNose Akurat...

Sekadar screening

Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman menanggapi penggunaan GeNose untuk ketentuan perjalanan, termasuk perjalanan udara.

Ia menegaskan, screening dan tes untuk mengizinkan orang berpergian adalah dua hal yang berbeda.

"Kalau screening ya lakukan dengan benar, kalau tes untuk membiarkan orang pergi ya itu beda lagi," kata Dicky kepada Kompas.com, Selasa (20/3/2021).

Screening merupakan pemeriksaan kesehatan awal untuk mengetahui apakah seseorang berisiko mengalami suatu masalah kesehatan.

"Kalau namanya strategi screening di fasilitas umum, pelabuhan dan stasiun misalnya, itu harus jelas algoritmanya," kata Dicky.

Algoritma dimaksud adalah data pelacakan kontak, demografi, dan bagaimana satu kasus positif terhubung dengan kasus lainnya.

Dicky menyampaikan, tidak hanya sekedar memberikan hasil tes kepada calon penumpang, tetapi penting memiliki data algoritma yang jelas.

"Sudah bisa dengan algoritma yang pas, bahwa kita sudah bisa mendapatkan negative productive value yang tinggi sehingga nantinya hasil negatif dari hasil tes itu benar-benar negatif," jelas Dicky.

Negative productive value berkaitan dengan negatif palsu, di mana hasil tes menunjukkan negatif, padahal benar-benar terinfeksi virus.

Jika angka negatif palsu tidak akurat, maka akan berbahaya karena berisiko meningkatkan penularan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Temuan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT

6 Temuan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT

Tren
63 Persen Wilayah Masuk Kemarau Mei-Agustus, BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

63 Persen Wilayah Masuk Kemarau Mei-Agustus, BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

Tren
El Nino Berpotensi Digantikan La Nina, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

El Nino Berpotensi Digantikan La Nina, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Tren
7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com