Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai 1 April Tes GeNose Jadi Syarat Perjalanan, Ini Tanggapan Ahli

Kompas.com - 30/03/2021, 08:00 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebutkan bahwa tes GeNose Covid-19 bisa menjadi syarat perjalanan di semua moda transportasi mulai 1 April 2021.

Pelaku perjalanan transportasi darat/laut/udara wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes Covid-19. 

Namun selain tes menggunakan RT-PCR dan rapid test antigen, calon penumpang bisa juga cukup menunjukkan hasil negatif tes GeNose C19 di bandara, pelabuhan atau stasiun sebelum keberangkatan. 

Hal ini berdasarkan Surat Edaran (SE) Nomor 12 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

GeNose merupakan alat buatan Universitas Gadjah Mada, yang digunakan untuk mendeteksi Covid-19 lewat embusan nafas.

GeNose akan tersedia di bandara, pelabuhan, dan stasiun sehingga bisa menjadi pilihan yang lebih murah bagi calon penumpang pesawat, kapal laut, dan kereta api.

Baca juga: 44 Stasiun Kini Layani Tes Covid-19 GeNose Biaya Rp 30.000, Ini Daftarnya

Publikasi ilmiah

Digunakannya GeNose sebagai salah satu syarat perjalanan selain opsi menggunakan RT PCR dan swab rapid antigen mendapat tanggapan dari ahli biologi molekuler Ahmad Utomo. 

Dia mengkritisi penerapan GeNose sebagai syarat perjalanan, karena sejauh ini belum ada publikasi ilmiah mengenai GeNose.

"Hingga kini publikasi ilmiah genose juga masih belum muncul, saya tidak tahu detil rancangan studi dan hasilnya yang menjadi bukti keluarnya izin edar sementara dari Kemenkes," kata Ahmad saat dihubungi Kompas.com, Senin (29/3/2021) malam.

Menurut dia, seharusnya saat ini sudah ada data validasi lain dari kampus lain yang secara independen bisa menverifikasi keakuratan GeNose ini.

Ahmad menilai, tes rapid antigen sejauh ini lebih aman dibandingkan GeNose, karena menurut dia ebih jelas mekanismenya.

"Sudah berhasil oleh dua laboratorium di Indonesia yaitu Cepad dari Unpad dan juga dari lab hepatika Mataram," ujarnya.

Selain itu, artikel ilmiah mengenai tes antigen juga jauh lebih banyak dan bisa diandalkan untuk mengenali orang yang berpotensi menular.

Baca juga: Catatan Ahli Biologi Molekuler untuk GeNose Buatan UGM

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com