Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin AstraZeneca Dihentikan Sementara di Sulut, Ditunda Pengirimannya dari India

Kompas.com - 28/03/2021, 13:10 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Pemberian vaksin Covid-19 dari merek AstraZeneca kepada masyarakat di Sulawesi Utara dihentikan setelah tiga hari penggunaan.

Penghentian ini dilakukan setelah muncul ratusan kasus gejala seperti demam, menggigil, nyeri badan dan tulang, hingga mual dan muntah pascavaksinasi.

Termasuk Sulut ada enam provinsi lain yang menerima distribusi vaksin AstraZeneca yaitu DKI Jakarta, Bali, NTT, Kepulauan Riau, dan Maluku. 

Baca juga: Vaksin AstraZeneca di Sulut Dihentikan Sementara, Kemenkes: Pelaksanaan Vaksinasi Dievaluasi

Sementara itu terkait penundaan penyuntikan vaksin AstraZeneca berikut beberapa hal yang perlu diketahui:

Penyebab dihentikannya vaksinasi

Dinas Kesehatan Daerah Sulawesi Utara (Sulut) memutuskan untuk menghentikan sementara penyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca. Hal itu karena adanya angka Kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang cukup tinggi.

"Langkah hati-hati ini harus diambil mengingat adanya angka kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) sebesar 5-10 persen dari total yang divaksin AstraZeneca," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulut Steaven Dandel.

Dia mengatakan penghentian penyuntikan vaksin hanya bersifat sementara.

Dinkes Sulawesi Utara menghentikan sementara penyutikan vaksin AstraZeneca melalui Surat pemberitahuan dengan Nomor: 440/Sekr/001.VC19.E/III/2021 yang ditandatangani Kepala Dinas Kesehatan Sulut Debie Kalalo, Sabtu (27/3/2021).

Baca juga: Kemenkes: Seluruh Efek Samping Vaksinasi AstraZeneca di Sulut Sudah Teratasi

Gejala yang timbul

Adapun gejala dari 5-10 persen orang yang divaksin yaitu:

  1. Demam,
  2. Menggigil,
  3. Nyeri badan,
  4. Nyeri tulang,
  5. Mual
  6. Muntah.

Investigasi

Menyusul adanya kejadian itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menanggapi bahwa prosedur penanganan KIPI dimulai dari investigasi yang dilakukan Komite Daerah (Komda). Kemudian, hasil investigasi tersebut dilaporkan kepada Komnas KIPI.

"Vaksin AstraZeneca di Sulawesi Utara itu sudah di Komda KIPI," ujar Budi.

Dalam emergency use authorization (EUA) vaksin AstraZeneca, sebenarnya telah disebutkan bahwa KIPI ini adalah efek simpang (adverse effect) dari vaksin AstraZeneca yang sifatnya sangat sering terjadi (very common artinya 1 di antara 10 suntikan) dan sering terjadi (common -1 di antara 10 sd 1 diantara 100).

Selain Sulawesi Utara, Budi belum mendapat laporan KIPI. Dia mengatakan penyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca di Sulut tidak sebanyak di Bali, Jawa Timur dan yang dilakukan pada anggota TNI-Polri.

Baca juga: 1.492.002 Kasus Covid-19 di Indonesia, Pengiriman 10,3 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Ditunda

Pengiriman Vaksin AstraZeneca ditunda

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (27/3/2021), Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihak Covax-GAVI selaku penyedia vaksin AstraZeneca untuk Indonesia memutuskan menunda pengiriman vaksin itu ke Tanah Air.

Semula pengiriman vaksin gelombang kedua dan ketiga direncanakan pada Maret dan April 2021.

"Jadwalnya kita dapat vaksin gratis dari Covax-GAVI sudah dapat kemarin vaksin AstraZeneca gratis 1,1 juta dosis," kata Budi dalam konferensi pers Sabtu (27/3/2021).

Selanjutnya, rencananya akan datang lagi 2,5 juta dosis pada 22 Maret dan 7,8 dosis pada April.

Baca juga: Sulut Hentikan Sementara Penyuntikan Vaksin AstraZeneca, Ini Penjelasan Satgas

Sebab penundaan

Budi menjelaskan penundaan tersebut dikarenakan embargo vaksin dari India. Saat ini kasus Covid-19 di India kembali naik, sehingga otoritas setempat tidak mengizinkan vaksin keluar dari negaranya.

"Sebab AstraZeneca ini paling besar dibikin di India. Karena inilah, Covax-GAVI merealokasikan lagi pembagiannya. Sehingga mereka menunda pengiriman untuk Maret-April," lanjutnya.

Baca juga: Menkes: Pengiriman Vaksin AstraZeneca Gelombang Kedua dan Ketiga ke Indonesia Ditunda

Ditunda hingga sekitar Mei

Hingga saat ini belum ada konfirmasi pasti sampai kapan penundaan pengiriman vaksin AstraZeneca gelombang kedua dan ketiga.

Budi menyampaikan bahwa pihak Covax-GAVI selaku penyedia vaksin tersebut hanya memberikan perkiraan jadwal yang juga belum dapat dipastikan.

"Sampai sekarang belum ada konfirmasi pasti dari mereka. Tapi mereka mengatakan (sampai) sekitar Mei (2021)," tutur Budi.

(Sumber: Kompas.com/Dian Erika Nugraheny, Haryanti Puspa Sari | Editor: Rakhmat Nur Hakim)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com