Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] 17 Negara Larang Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Kompas.com - 26/03/2021, 17:05 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisi informasi mengenai 17 negara yang melarang penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca beredar di media sosial Facebook pada Sabtu (13/3/2021).

Pengunggah juga menuliskan bahwa akankah orang-orang tetap senang untuk divaksin?

Dari penelusuran dan pengecekan, informasi tersebut keliru. Pasalnya beberapa negara hanya menangguhkan administrasi pemesanan Vaksin AstraZeneca, sambil menunggu hasil uji klinis dari WHO terkait kabar efek penggumpalan darah pasca-vaksinasi diberikan.

Narasi yang beredar

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, seorang pengguna Facebook bernama Sally Pattinson menuliskan, ada 17 negara telah melarang penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca dari Inggris.

"17 countries have BANNED OXFORD ASTRA ZENICA apart from the England. Still happy to take it ???" tulis dia.

Hingga Jumat (26/3/2021), unggahan itu sudah di-respons sebanyak 72 kali dan dibagikan sebanyak 333 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

Penelusuran Kompas.com

Dilansir dari Reuters (19/3/2021), beberapa negara tetap melanjutkan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Tindakan itu dilakukan setelah Badan Obat-obatan Eropa (EMA) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa vaksin AstraZeneca memiliki manfaat lebih besar daripada risikonya.

Hal itu berdasarkan penyelidikan terhadap laporan pembekuan darah yang sudah dilakukan.

Selain itu, disebutkan ada 17 negara di Eropa yang telah menangguhkan atau menunda penggunaan vaksin AstraZeneca, bukan melarang penggunaannya.

Adapun penangguhan tersebut lantaran adanya laporan orang dirawat di rumah sakit dengan masalah pembekuan dan pendarahan setelah diinokulasi.

AstraZeneca dan EMA mengatakan, kekhawatiran tentang gangguan koagulasi tidak muncul dalam uji coba pada manusia.

Sementara, WHO merekomendasikan inokulasi terus berlanjut ketika jumlah kematian akibat virus corona global melewati 2,8 juta kasus.

Berikut daftar 12 negara yang melanjutkan penggunaan vaksin AstraZeneca:

1. Bulgaria

Kepala Badan Obat-obatan Bulgaria mengatakan, pihaknya tetap melanjutkan vaksinasi mulai 19 Maret 2020.

Ia menyebut, terkait kasus kematian seorang wanita Bulgaria beberapa jam setelah yang bersangkutan mendapat suntikan AstraZeneca tidak menunjukkan hubungan langsung ke suntikan.

Adapun laporan tersebut setelah dilakukan penyelidikan mendalam.

2. Siprus

Sebelumnya, Siprus menangguhkan pemberian vaksin AstraZeneca pada 15 Maret 2021, namun kini mereka memulai kembali pemberian vaksin pada 19 Maret 2021.

3. Perancis

Regulator Medis Perancis menyetujui ntuk melanjutkan penggunaan vaksin AstraZeneca pada Jumat, 19 Maret 2021.

Namun, vaksin tersebut hanya boleh diberikan kepada orang yang berusia 55 tahun ke atas.

4. Jerman

Pemerintah Jerman melanjutkan pemberian vaksin AstraZeneca mulai Jumat, 18 Maret 2021.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Es Teh Vs Teh Hangat, Mana yang Lebih Baik Diminum Saat Buka Puasa?

Es Teh Vs Teh Hangat, Mana yang Lebih Baik Diminum Saat Buka Puasa?

Tren
Berapa Lama Bumi Akan Gelap Saat Gerhana Matahari Total 8 April 2024?

Berapa Lama Bumi Akan Gelap Saat Gerhana Matahari Total 8 April 2024?

Tren
Alasan Timnas Amin Ingin Sri Mulyani dan Tri Rismaharini Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024

Alasan Timnas Amin Ingin Sri Mulyani dan Tri Rismaharini Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024

Tren
Gunung Marapi Erupsi Lagi, Waspada Lontaran Batu Pijar di Radius 4,5 Kilometer

Gunung Marapi Erupsi Lagi, Waspada Lontaran Batu Pijar di Radius 4,5 Kilometer

Tren
Profil Nicole Shanahan, Cawapres AS yang Digandeng Robert F. Kennedy Jr

Profil Nicole Shanahan, Cawapres AS yang Digandeng Robert F. Kennedy Jr

Tren
Cara Cek NISN Online untuk Keperluan Pendaftaran UTBK SNBT 2024

Cara Cek NISN Online untuk Keperluan Pendaftaran UTBK SNBT 2024

Tren
Fakta Kasus Korupsi PT Timah, Seret Harvey Moeis dan 'Crazy Rich' PIK Helena Lim

Fakta Kasus Korupsi PT Timah, Seret Harvey Moeis dan "Crazy Rich" PIK Helena Lim

Tren
Han Kwang-Song, Mantan Pemain Juventus asal Korea Utara yang Pernah Hilang Misterius

Han Kwang-Song, Mantan Pemain Juventus asal Korea Utara yang Pernah Hilang Misterius

Tren
Apa Itu Karbohidrat? Berikut Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Apa Itu Karbohidrat? Berikut Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Tren
Profil PT Timah, Anak Perusahaan BUMN yang Terseret Korupsi Ratusan Triliun Rupiah

Profil PT Timah, Anak Perusahaan BUMN yang Terseret Korupsi Ratusan Triliun Rupiah

Tren
Duduk Perkara Kasus Korupsi Timah Ilegal yang Menyeret Harvey Moeis

Duduk Perkara Kasus Korupsi Timah Ilegal yang Menyeret Harvey Moeis

Tren
6 Alasan Tidak Dianjurkan Minum Es Teh Manis Saat Berbuka Puasa

6 Alasan Tidak Dianjurkan Minum Es Teh Manis Saat Berbuka Puasa

Tren
Tambang Emas di Liberia Runtuh, 13 Tewas dan 25 Lainnya Masih Terjebak

Tambang Emas di Liberia Runtuh, 13 Tewas dan 25 Lainnya Masih Terjebak

Tren
Daftar 16 Tersangka Kasus Korupsi Timah Ilegal, Terbaru Harvey Moeis

Daftar 16 Tersangka Kasus Korupsi Timah Ilegal, Terbaru Harvey Moeis

Tren
Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku mulai 1 April 2024

Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku mulai 1 April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com