Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Racikan Teh Unik, Teh Tiga Tahun dan Teh Kotoran Serangga

Kompas.com - 22/03/2021, 09:10 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Teh enak disesap di pagi dan sore hari. Baik teh racikan tubruk atau teh celup yang instan dan praktis, semuanya disukai oleh masyarakat kita.

Di Inggris, teh melekat erat dengan kehidupan keseharian masyarakatnya. Bahkan di sana ada beberapa ritual minum kopi yang dibedakan berdasar waktu untuk menikmatinya.

Afternoon tea, yang disesap sambil bersantai di atas sofa, dilakukan dalam rentang waktu pukul tiga hingga empat sore. Sedangkan ritual berikutnya, adalah high tea yang dilakukan dengan lebih serius, di rentang waktu mulai pukul lima sore hingga tujuh malam.

Di Jepang, acara minum teh direspon dengan lebih serius lagi. Dinamakan sado, dan dilakukan untuk menjamu tamu kehormatan.

Baca juga: 12 Bunga yang Biasa Dijadikan Teh, Tidak Cuma Melati

Tradisi menyesap teh hijau ini dilakukan di ruang teh tradisional, lengkap dengan piranti seduhan kopi khususnya. Jika dilakukan di luar ruangan, ritual ini dinamakan nodate.

Beda tradisi, beda pula racikan teh yang digunakan. Jika Inggris dan Jepang masih menggunakan racikan teh yang lazim dikenal masyarakat luas, beberapa daerah berikut menggunakan racikan teh yang lain dari biasanya.

Selain sangat mahal, juga sangat aneh.

1. Panda dung tea

Racikan aneh dan tak lazim ini ada di China Barat Daya. Bahan dasar racikan memang teh hijau. Yang membedakan dengan teh hijau Jepang adalah di jenis pupuk yang digunakan untuk menyuburkan tanaman tehnya.

Panda dung tea menggunakan penyubur tanah berupa kotoran panda.

Karena panda termasuk langka, maka langka pulalah jenis pupuk yang bisa dihasilkan. Alhasil, panda dung tea jadi memiliki harga jual yang tinggi. 

Baca juga: Cara Mengolah Daun Kelor Jadi Teh, Bisa Rawat Sistem Pencernaan

2. Pu-er tea

Teh ini terbuat dari tanaman Camellia sinensis, tanaman yang sama yang digunakan untuk membuat teh hijau, teh hitam dan teh olong.

Namun teh pu-er didapatkan dengan cara fermentasi jamur yang berlangsung bertahun-tahun. Bahkan ada yang berpuluh tahun.

Tentu saja, semakin lama fermentasi, akan semakin mahal pula harganya.

Menurut penelitian, teh pu-er yang banyak diproduksi di Yunan ini memiliki beragam khasiat kesehatan yang menakjubkan. Seperti menjaga kesehatan hati, menurunkan kolesterol, juga menghambat pertumbuhan sel kanker.

3. Kukicha green tea

Ini adalah varian teh yang berasal dari Jepang. Teh ini menggunakan dahan dan ranting dari tanaman teh hijau atau teh hitam biasa.

Kukicha disebut juga teh tiga tahun lantaran dahan dan ranting yang digunakan adalah dahan dan ranting dari tanaman yang usianya minimal sudah menginjak 3 tahun.

Teh yang sudah berusia tiga tahun, akan kehilangan kadar kafeinnya. Karena hal inilah, kukicha aman dikonsumsi oleh anak-anak.

Selain itu, tanaman teh yang sudah berusia tiga tahun, biasanya lebih optimal dalam menyerap vitamin alam yang ada di sekitarnya.

Berbagai keunikan ini membuat kukicha kaya akan vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh.

Untuk citarasanya? Kukicha disebut sebagai teh terbaik. Ia bercitarasa manis, sedikit creamy dengan sapuan aroma kacang yang samar.

Baca juga: Resep Oksusu Cha, Teh Jagung Panggang khas Korea

4. Guayusa

Tak hanya Jepang dan China yang bisa memproduksi teh unik. Pedalaman hutan Ekuador pun bisa menyuguhkan citarasa teh yang beda unik, yang kaya akan antioksidan dan kafein alami.

Teh guayusa asal EkuadorShutterstock/Lumena Teh guayusa asal Ekuador

Pohon guayusa sendiri tidak pendek dan rimbun seperti tanaman teh biasa. Guayusa bisa tumbuh setinggi 6 hingga 30 meter dengan daun-daun hijau yang rapat memayungi tanah.

Pemetik teh tradisional Ekuador biasa mengambil daun-daunnya, mengeringkannya secara alami, kemudian menyeduhnya dengan air mendidih.

Menurut Healthline, guayusa mengandung banyak kafein alami sehingga bisa digunakan untuk meningkatkan mood dan konsentrasi.

Selain itu, menurut penelitian, guayusa juga bisa digunakan untuk menurunkan kadar gula darah tinggi.

5. Bug poop tea

Sesuai namanya, bug poop tea atau bug shit tea ini terbuat dari kotoran serangga. Para petani Taiwan mengumpulkan kotoran serangga dari jenis serangga yang hanya mengonsumsi daun teh dalam kesehariannya.

Karena susah didapatkan, teh ini seperti logam mulia emas. Dijual per ons, dengan harga yang sama seperti harga emas per gram.

Bug poop tea diseduh dengan air panas yang dikucurkan pelan-pelan ke dalam sebuah cangkir kecil. Dari warna yang mulanya merah darah, menjadi hitam pekat dan siap untuk dinikmati.

Baca juga: 4 Manfaat Teh, Redakan Stres hingga Jaga Kesehatan Jantung

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com